Malam Hari, Desa Temurejo Tetap Layani Warganya

Bangorejo – Program ”Smart Kampung” yang digagas Pemkab Banyuwangi menjadi pendorong untuk memberikan layanan lebih bagi warganya. Hal tersebut membuat Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo,  melakukan inovasi di bidang pelayanan publik hingga mengelola bisnis wisata.

Aparat desa pun terus meningkatkan pelayanan publiknya dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Diantaranya dengan menyediakan layanan administrasi pada malam hari bagi warga. Layanan malam hari ini dilakukan sekali dalam sepekan, yaitu pada hari Minggu malam.

Desa Temurejo adalah salah satu dari 41 pilot project ”Smart Kampung”, sebuah program pengembangan desa di Banyuwangi untuk mendekatkan pelayanan publik hingga ke level desa. Setiap desa didesain memiliki kerangka program terintegrasi yang memadukan antara penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), kegiatan ekonomi produktif, kegiatan ekonomi kreatif, peningkatan pendidikan-kesehatan dan upaya pengentasan kemiskinan.

”Kami buka pada malam hari untuk mengakomodasi warga kami yang bekerja di luar desa. Mereka kan pulangnya biasanya akhir pekan, jadi mereka bisa mengurusnya tanpa harus mengganggu jam kerjanya. Layanan malam hari juga memudahkan warga yang seharian bekerja dan tak sempat mengurus administrasi kependudukan di siang hari. Jadi mereka tak perlu mengorbankan kerjanya alias tidak perlu membolos kerja,” kata Kepala Desa Temurejo Fuad Musyadad.

Pemerintah Desa Temurejo juga aktif menyelesaikan permasalahan warganya. Desa ini menyinergikan programnya dengan program di tingkat dinas (kabupaten), seperti program Gerakan Daerah Anak Muda Angkat Putus Sekolah (Garda Ampuh). Di desa ini ada tujuh anak putus sekolah yang kembali disekolahkan.

Fuad menambahkan, pihaknya juga telah membentuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang salah satu lini usahanya adalah mengelola jasa agrowisata. Wisata yang ditawarkan adalah wisata yang mengangkat potensi lokalnya yakni petik buah naga dan jeruk. Maklum saja, desa ini merupakan salah satu sentra produksi hortikultura di Banyuwangi.

”Biasanya wisatawan ingin melihat dari dekat aktivitas petani buah naga dan jeruk sembari memetik dan mencicipi langsung di lokasi. Kami juga tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah agen perjalanan wisata dari Surabaya dan Malang. Mereka sangat tertarik dengan paket wisata ini,” ujar Fuad.

Agar semakin membuka wawasan warganya, Pemerintah Desa Temurejo melengkapi sejumlah ruang publiknya dengan akses internet nirkabel. Mulai dari kantor balai desa hingga balai dusun Temurejo. Selain untuk mempercepat pelayanan publik, kehadiran internet dimanfaatkan warga secara gratis. Warga pengguna internet ini dari beragam usia. Mulai dari pelajar untuk mendapatkan informasi, hingga para guru untuk menyelesaikan laporan maupun menambah wawasan untuk pembelajaran.

”Dulu hanya sekitar 25 pengakses, sekarang meningkat hingga 125 orang yang mengakses internet gratis setiap harinya. Kami akan terus menambah titik-titik wifi di desa ini, rencananya hingga 16 titik. Walau desa kami berbatasan langsung dengan hutan, namun saya ingin warga saya tidak ketinggalan informasi,” pungkasnya. (Humas)

About Rizki Restiawan

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *