Tampak salah seorang warga membawa sabit untuk membersihkan sampah di pantai Lampon Pesanggaran. Rabu, (03/07)

Ratusan Warga Pesanggaran, Gruduk Markas Puslatpur Marinir 7 Lampon

Radiobintangtenggara.com, PESANGGARAN – Ratusan warga di Dusun Lampon Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran mendatangi Markas Datasemen Intel Anti Teror Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir 7, Lampon Pesanggaran. Rabu (05/07).

Warga yang hadir kebanyakan membawa sejumlah senjata tajam, seperti sabit, parang dan cangkul. Namun kedatangan mereka itu bukan untuk berbuat onar atau anarkis.

Melainkan untuk memenuhi undangan dari Komando Markas Datasemen Intel Anti Teror Puslatpur Marinir 7, Lampon guna kegiatan bersih-bersih pantai.

Komandan Datasemen Intel Anti Teror Puslatpur Marinir 7 Lampon, Mayor Marinir Ronny Antinius Purba saat ditemui Bintang Tenggara,  mengatakan, kegiatan tersebut diamksudkan  dalam rangka mempererat tali silaturahmi anggota Marinir di Puslatpur di Pantai Lampon.

“Mengingat saat ini masih dalam nuansa lebaran hari raya idul fitri,” katanya.

Ratusan warga dan TNI saling bahu membahu membersihkan tumpukan sampah di Pantai Lampon Pesanggaran. (Foto. Rendra)
Ratusan warga dan TNI saling bahu membahu membersihkan tumpukan sampah di Pantai Lampon Pesanggaran. (Foto. Rendra)

Saat kegiatan itu berlangsung ratusan warga saling gotong royong membersihkan sampah di sepanjang pantai Lampon, bersama Puluhan Personil Marinir TNI-AL dari Markas Datasemen Intel Anti Teror Puslatpur Marinir 7, Lampon Pesanggaran.

Ronny menambahkan selain bersilahturahmi dengan warga sekitar Markas, pihaknya juga mengajak seluruh masyarakat dan anggotanya melakuka bersih pantai sebagai wujud cinta kepada laut.

“Hal ini karena laut bagi masyarakat merupakan sumber kehidupan dan mata pencaharian. Sementara bagi Marinir laut adalah medan  juang pertempuran,” ujarnya.

Hartono, Tokoh masyarakat setempat mengatakan, sangat mengaprisiasi apa yang di lakukan Datasemen Intel Anti Teror Puslatpur Marinir 7, Lampon Pesanggaran.

Menurutnya baik Marinir dan warga keduanya bagai dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan karena saling membutuhkan. “Maka perlu sinergitas antara TNI dan Masyarakat,” katanya.

RENDRA PRASETYO

About Rima Indah

Check Also

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban. (Foto. Rendra Prasetyo)

Kepala Sekolah MI Baburrohmah Kalibaru Bercerita Saat Menemukan Korban Meninggal Dunia di Kebun Sengon

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban hingga akhirnya dikabarkan meningal dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *