Kepala Dinas Sosial Pemkab Situbondo, Lutfi Joko Prihatin saat ditemui radiobintangtenggara.com (Foto. Zaini Zain)

Minim Anggaran dan Tak Punya Penampungan, Pemkab Situbondo Kesulitan Tangani Orang Gila

Radiobintangtenggara.com, SITUBONDO Dinas Sosial Pemkab Situbondo kesulitan menertibkan pengidap gangguan jiwa, karena belum memiliki Shelter atau tempat penampungan orang gila. Padahal sudah beberapa kali terjadi aksi berutal orang gila, yang kerapkali mengancam nyawa masyarakat umum.

Hingga kini Dinsos hanya bisa merazia. Hasil operasi orang gila biasanya dikirim ke Linkungan Pondok Sosial (Liposos) di Surabaya.

“Namun jika di Liposos penuh, Dinas Sosial terpaksa melepas kembali orang gila ini,” ujar Kepala Dinas Sosial Pemkab Situbondo, Lutfi Joko Prihatin.

Menurut Lutfi, Dinas Sosial hanya menangani orang gila yang tak memiliki anggota keluarga. Biasanya, para orgil tersebut banyak ditemui berkeliaran di tempat-tempat umum.

Ia menambahkan, penanganan masalah orang gila memang belum optimal. Tidak adanya Shelter menjadi kendala utama. Oleh karena itu, Lutfi mengaku akan memperioritaskan pembangunanan Shelter, agar penanganan orang gila lebih manusiawi.

“Kedepannya pihak kami akan menjadikan Shalter sebagai prioritas utama,” katanya.

Lutfi menambahkan, bagi orang gila yang masih memiliki anggota keluarga, penanganannya bisa dilakukan langsung oleh Dinas Kesehatan. Mengingat kini Dinkes sudah memiliki tempat rawat inap pengidap gangguan jiwa sendiri di Puskesmas Mlandingan.

Dikornfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, Abu Bakar Abdi mengatakan, pihaknya siap memberikan penanganan medis orang gila, asalkan mendapat jaminan dari pihak keluarga.

Abu Bakar berharap, masyarakat proaktif berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, jika memiliki anggota keluarga mengidap gangguan jiwa. Sebab jika dibiarkan berkeliaran bisa meresahkan masyakarat umum.

“Penangan ini juga membutuhkan kerjasama seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat  umum,” ujarnya.

Menurutnya, kasus terakhir yang melibatkan pengidap gangguan jiwa, terjadi di Desa Bayeman Kecamatan Arjasa saat melakukan pmbacok seorang pemuda hingga terluka parah.

ZAINI ZAIN

About Fareh Hariyanto

Check Also

Korban P (40) pemain bola yang juga menjabat bendahara di Gaskal United 1995 Kalibaru, meninggal dunia akibat peluru nyasar. (Foto. Instagram @gaskalunited_1995)

Korban Peluru Nyasar di Lapangan Sawunggaling, Kalibaru Dikabarkan Meninggal Dunia, Polisi Sudah Berhasil Mengamankan Terduga Pelaku

Warga Dusun Terongan, Desa Kebonrejo, Kecamatan Kalibaru, berduka atas meninggalnya warga yang menjadi korban peluru nyasar yang terjadi pada Jumat sore, 28 Februari 2025, korban di makamkan di TPU tidak jauh dari Lapangan Sawunggaling

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *