Radiobintangtenggara.com, BONDOWOSO – Bawang organik menjadi komoditas terbaru untuk dikembangkan di Kabupaten Bondowoso. Ada pun luasan sawah yang dipanen pada tahun 2017 tercatat 1,4 hektare dengan jenis bawang biru lancur.
Jenis tesebut dipilih karena tingkat hasil produksinya cukup tinggi, selain itu bawang jenis tersebut juga tahan terhadap penyakit tumbuhan. Setiap hektare petani bawang di Desa Kabuaran Kecamatan Grujugan bisa menghasilkan 15,56 ton. Jika dikeringkan beratnya bisa mencapai sekitar 12 ton.
Baca Juga. Sembilan Kecamatan di Bondowoso Telah Terima Batuan Non Tunai dari Kemensos
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso, Munandar, mengatakan, pihaknya memastikan bahwa hasil panen raya tahun 2017 merupakan bawang hasil pertanian organic. Mengingat Desa Kabuaran merupakan salah satu wilayah yang masuk program desa organik bawang merah.
“Program ini telah lama dicanangkan oleh Dinas Pertanian,” katanya.
Munandar menambahkan, meski program desa organik tersebut merupakan baru. Tercatat 25 persen pengurangan pupuk organik menambah pendapatan petani bawang.
Hal itu mengacu pada aturan dan persetujuan dari pemilik lahan. Angka tersebut akan terus ditekan hingga akhirnya nanti seratus persen penggunaan pupuk organik dapat diterapkan.
Baca Juga. Sepuluh Tahun Pimpin Bondowoso, Amin Klaim Bisa Tekan Angka Kemiskinan
Menurutnya, memang masih belum semua kelompok tani yang berjumlah delapan di Desa Kabuaran dapat menerapkan pupuk organik. Namun, pihaknya menargetkan selama dua tahun semua kelompok tani di Kabuaran bisa menerapkan pertanian organik.
“Agar hasil pertaniannya dapat lebih baik dan alami,” ujarnya.
MUHAMMAD ANSORI