Salah satu peserta Besuki Fashion Carnaval (BFC) menyuguhkan penampilan berbeda dengan menyulap kertas koran sebagai gaun yang dikenakan. (Foto. Zaini Zain)

Barang Daur Ulang jadi Konsen BFC di Situbondo

Radiobintangtenggara.com, SITUBONDO- Besuki Fashion Carnaval (BFC) menyuguhkan penampilan berbeda, meski tak semegah Jember Fashion Carnaval (JFC). Semua peserta BFC mengenakan balutan busana daur ulang barang bekas. Senin, (28/08).

Ketua BFC Sutomo mengatakan pihaknya mengusahakan agal tampilan peserta tampak unik dan elegan. Meski mengenakan busana daur ulang barang bekas, peserta BFC tampail penuh percaya diri.

“Mereka berlenggak lenggok di atas catwalk  layaknua model profesoional. Setelah itu, peserta BFC berjalan menuju garis finish sepanjang 1 kilometer,” katanya.

Menurut Tomo, ada 60 peserta memeriahkan kegiatan BFC Situbondo. Peserta dilepas dari Klenteng menuju alun-alun Besuki. Sepanjang rute yang dilalui peserta dipadati ribuan pengunjung.

Saat peserta BFC melintas para pengunjung pun berebut selfi bareng. Penonton seolah terpesona melihat penampilan peserta BFC, yang terlihat anggun meski dibalut busana barang bekas, seperti koran, kain goni, tutup botol, pelastik dan barang bekas lainnya.

Tomo mengaku kagum melihat kreatifitas peserta. Mengingat barang-barang bekas disulap menjadi busana fashion yang menarik. Menurut Sutomo, kegiatan BFC diselenggarakan Desa Besuki dan akan jadi even tahunan setiap bulan Agustus.

Sutomo menjelaskan, tahun 2017 ada 60 pserta, terdiri dari peserta ketegori Sekolah Dasar dan umum. “Melihat tingginya perhatian masyarakat, tahun depan peserta BFC akan dikembangkan menjadi beberapa kategori,” jelasnya.

Salah seorang peserta BFC Ilham mengaku,  dirinya memanfaatkan kain goni menjadi busana menarik. Kain goni berukuran raksasa dimotif biota laut, menggambarkan kekayaan laut Situbondo.

“Meski memikul busana seberat 15 kilogram, saya mengaku senang karena bisa menghibur masyarakat dengan penampilannya yang unik,” ujarnya.

ZINI ZAIN

About Fareh Hariyanto

Check Also

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban. (Foto. Rendra Prasetyo)

Kepala Sekolah MI Baburrohmah Kalibaru Bercerita Saat Menemukan Korban Meninggal Dunia di Kebun Sengon

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban hingga akhirnya dikabarkan meningal dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *