Radiobintangtenggara.com, SITUBONDO – Ratusan pedagang pasar Besuki mengeluh. Perwakilan pedagang menemui Komisi II DPRD Situbndo, setelah sehari sebelumnya ditertibkan Satpol PP dan Dinas Perhubungan.
Sebelumnya, sekitar 450 pedagang di relokasi dari jalan Niaga dekat pasar induk Besuki. Mereka di relokasi ke jalan Maduran karena saat itu jalannya sedang di aspal dan konon akan dilalui Bus.
Setelah pengaspalan jalan selesai, para pedagang kembali ke jalan Niaga dekat pasar induk Besuki, karena mereka mengaku di tempat relokasi sepi pembeli. Para pedagang ditertibkan karena menempati bahu jalan.
Menurut Ketua Paguyuban Pasar, Nino Khairiyah, pedagang berjualan lagi du tempat yang lama, karena tempat relokasi dinilai tak layak jadi pasar. Sejak dipindah beberapa bulan lalu, para pedagang mengaku omsetnya berkurang.Padahal berjualan menjadi satu-satunya penghasilan memenuhi kebutuhan hidup.
Nino menambahkan, selama ini pedagang mengaku kesulitan menyampaikan keluhannya. Beberapa kali menyampaikan aspirasinya kepada SKPD terkait, pedagang tidak pernah mendapatkan jawaban yang memuaskan.
“Kami tidak keberatan direlokasi, asalkan lokasinya strategis ditopang fasilitas pasar memadai,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Hadi Prianto, mengatakan, Pemkab harus bijak menyikapi pedagang di pasar Besuki. Pemkab harus memperluas pasar induk Besuki, agar pedagang tak berjualan di bahu jalan.
Hadi menambahkan, merelokasi pedagang ke tempat lain bukan solusi. Apalagi setekah di relokasi penghasilan pedagang jadi berkurang, karena tempatnya memang tidak layak.
Hadi Prianto meminta, agar Pemkab menampung pedagang yang direlokasi di pasar induk Besuki. “Jika pasar yang sudah tak memadahi, maka jadi tanggung jawab Pemerintah menyediakan pasar,” ujarnya.
Zaini Zain