Sunyoto Edy Santoso Kepala sekolah SMA N 1 Genteng saat ditemui Radiobintangtenggara.com kala dikonfirmasi terkait sitem SKS di sekolah yang dipimpinya. (Foto. Fareh Yusuf)

Sistem SKS di SMA, Siswa Bisa Lulus dalam Dua Tahun

Radiobintangtenggara.com, GENTENG – Program unggulan sistem kredit semester di SMA N 1 Genteng Banyuwangi sudah empat tahun berjalan. Para siswa kelas X sekolah tersebut berpacu untuk menuntaskan pendidikan Sekolah Menengah Atas lebih cepat.

Sunyoto Edy Santoso Kepala sekolah SMA N 1 Genteng mengatakan Sistem pendidikan SKS merangkum berbagai mata pelajaran dalam satu semester.

Pada masa pendidikan awal, semua siswa akan mendapatkan paket SKS. “Setelah itu, barulah mereka adu cepat menuntaskan studi,” katnya.

Baca Juga. Cegah Politik Uang, Ini Langkah Nyata Panitia Pilkades Desa Sepanjang

Menurut Edy, dalam sistem tersebut, guru juga menyusun unit kegiatan belajar mandiri (UKBM) untuk setiap mata pelajaran. UKBM berisi beberapa materi yang harus diselesaikan siswa dalam satu semester.

Nah, pada sistem itu, siswa yang mampu menyelesaikan UKBM dalam tempo kurang dari satu semester bisa mengambil SKS semester berikutnya.

Lebih lanjut, Edi mencontohkan seperti mata pelajaran sejarah. Dalam satu semester, ada tujuh bab materi yang harus diselesaikan siswa.

“Namun, jika bisa menyelesaikannya dalam waktu tiga bulan, siswa berhak mengambil SKS lanjutan,” ujarnya.

Baca Juga. Begini Kondisi Pelaku Perampokan di Srono, Setelah Ditembak Polisi

Pihaknya berharap, Melalui sistem tersebut, siswa yang memiliki kemampuan tinggi bisa menyelesaikan jenjang pendidikan SMA lebih singkat. Yakni, hanya dua tahun.

Mengingat dalam sistem SKS, pembelajaran akan terbagi menjadi dua bagian. Pertama, siswa belajar secara mandiri. Persentasenya 60 persen. Kedua, tatap muka dengan guru. Komposisinya 40 persen.

Meski bisa menempuh pendidikan lebih singkat, Edi menerangkan, mekanisme SKS tidak akan menerapkan sistem pemisahaan kelas. “Siswa yang dapat menempuh SKS lebih cepat akan tetap membaur dengan siswa lainnya. Mereka tetap belajar di kelas reguler,” pungkasnya.

FAREH YUSUF

About Fareh Hariyanto

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *