Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Puluhan hektar area cabai di Desa Andongsari, kecamatan Ambulu, kabupaten Jember terancam gagal panen.
Akibat kekurangan air batang pohon dan daun tanaman cabai menjadi layu, begitu juga buah cabai berangsur mengecil dan kering.
“Untuk menghindari kerugian petani terpaksa memanen lebih awal,” kata salah satu petani cabai Desa Andongsari, Nasrun.
Baca Juga. Tertangkap Mencuri Beras, Warga Ajung Nyaris Dimassa
Menurutnya, rusaknya tanaman cabai miliknya disebabkan cuaca ekstrim karena memasuki musim kemarau. Untuk mengatasi kekeringan yang terjadi ia dan petani lain harus menggunakan diesel penyedot air untuk memenuhi kebutuhan air pada tanaman.
Kondisi kekeringan, lanjut Nasrun, yang terjadi mempengaruhi kualitas cabai hingga berdampak pada harga jual. Untuk cabai merah besar yang biasanya mampu dijual dengan harga Rp 30 ribu per kilogram saat ini hanya dihargai Rp 4 ribu per kilogram.
Baca Juga. Sakit Diare, Tahanan Kasus Pencurian Ayam Meninggal Dunia
Nasrun menambakan kondisi seperti ini akan berlangsung hingga bulan Desember mendatang. Ia terpaksa memanen cabainya lebih awal untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
“Karena akan semakin banyak cabai yang rusak saat harus menunda panen lebih lama lagi,” ujarnya.
SUPIANIK