Grafik Kegempaan yang dirilis oleh Pusat Vulkanologi dan Geologi Mitigasi Bencana Gunung Agung di Karang Asem, Bali. (Foto. Yulius Martoni)

PVMBG Tetapkan Gunung Agung di Karang Asem, Berstatus Waspada

Radiobintangtenggara.com, BALI – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tetapkan status waspada Gunung Agung di Karang Asem, Bali. Jum’at, (15/09)

Penetapan waspada itu berdasarkan hasil analisis data visual dan instrumental serta mempertimbangkan potensi ancaman bahayanya.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa berdasarkan pengamatan badan geologi, penetapan status waspada itu dilakukan sejak pukul 14.00 WIB yang dinaikan dari tingkat normal ditingkatkan menjadi status waspada.

Baca Juga. Kurir Shabu di Bali, Tertangkap BNN Provinsi

Menurut, Ketut, naiknya status Gunung Agung masyarakat diminta tidak beraktivitas dan melakukan pendakian di area kawah gunung Agung.

“Jadi hindari radius tiga kilometer dari puncak gunung Agung atau ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut,” katanya.

Selain itu, lanjut Ketut, masyarakat disekitar gunung Agung dan pendaki serta wisatawan diharap tetap tenang dengan tetap menjaga kewaspadaan dan tidak terpancing isu tentang erupsi gunung Agung dari sumber yang tidak jelas.

Baca Juga. Lupa Tak Matikan Tungku Api, Satu Kandang Ternak di Bali Terbakar

Pada Rabu kemarin terekam terjadi tujuh kali gempa vulkanik dalam dan empat kali gempa vulkanik dangkal selama 7 – 13 detik.

“Kami mencatat kenaikan aktivitas gunung Agung sejak Juli lalu,” ujarnya.

Berdasarkan data, Erupsi gunung Agung terakhir terjadi pada 12 Maret 1963 setinggi 8 – 10 km yang disertai aliran lava menghancurkan beberapa desa disekitar gunung Agung dan menewaskan 1.100 jiwa dan menyisakan kawah 500 meter sedalam 200 meter.

YULIUS MARTONI

About Fareh Hariyanto

Check Also

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban. (Foto. Rendra Prasetyo)

Kepala Sekolah MI Baburrohmah Kalibaru Bercerita Saat Menemukan Korban Meninggal Dunia di Kebun Sengon

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban hingga akhirnya dikabarkan meningal dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *