Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Sejumlah petani di Desa Kasiyan Timur, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi yang sudah terjadi sejak satu bulan terakhir.
Tidak ingin menderita kerugian akibat gagal panen, mereka terpaksa menggunakan pupuk non subsidi yang harganya jauh lebih mahal.
Salah satu Petani Desa kasiyan Timur, Muhamad Tohir, mengaku setiap hari mendatangi kios penjual pupuk di desanya untuk menanyakan ketersediaan pupuk bersubsidi seperti Urea, Phonska dan Z-A yang mulai langka sejak sebulan terakhir.
“Sedangkan stok untuk pupuk non subsidi dan pupuk organik masih tersedia dengan cukup,” katanya.
Baca Juga. Alami Kekeringan, Petani Cabai Di Jember Memanen Tanamannya Lebih Awal
Menurut Tohir, sebenarnya para petani lebih memilih menggunakan pupuk bersubsidi untuk menakan biaya produksi, karena harganya lebih murah dibandingkan harga pupuk non subsidi.
Jika harga pupuk bersubsidi berikisar antara Rp90.000 hingga Rp115.000 per sak, harga pupuk non subsidi mencapai Rp230.000 per sak.
Hal senada disampaikan Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Kasiyan Timur, Hendro Saputro. Menurutnya, untuk menyelamatkan tanamannya sejumlah petani terpaksa menggunakan pupuk non subsidi, meski harus mengeluarkan biaya tambahan.
Baca Juga. Tidak Keluar 7 Hari, Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Rumah Kosong
Ia berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi tersebut. “Karena dinilai sangat memberatkan apalagi memasuki musim pemupukan seperti saat ini,” ujarnya.
SUPIANIK