Radiobintangtenggara.com, BALI – Presiden Indonesia Joko Widodo menghadiri Deklarasi Kebangsaan Perguruan Tinggi se-Indonesia Melawan Radikalisme, di Peninsula Island, Nusa Dua, Badung, Selasa (26/9).
Dalam sambutannya dihadapan sekitar 3000 Rektor dari seluruh Universitas di Indonesia, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa Perguruan tinggi adalah kawahnya pengetahuan, sumbernya pencerahan sehingga sangat berbahaya kalau sudah menjadi tempat berkembangnya ideologi radikal.
Menurut Jokowi Jangan sampai kampus jadi penyebaran anti ideologi, anti Bhineka Tunggal Ika.
“Apabila cinta Indonesia, cinta Pancasila, cinta Bhineka Tunggal Ika maka harus hentikan semua aksi radikalisme dan terorisme itu,” katanya.
Baca Juga. Cegah Potensi Koraban Jiwa, Pemprov Bali Siapkan Titik Evakuasi
Presiden Jokowi juga mengemukakan, bahwa dewasa kini telah terjadi infiltrasi ideologi yang ingin menggantikan Pancasila dan memecah belah Indonesia.
Infiltrasi itu muncul dengan cara-cara baru, halus, lembut, dengan pendekatan yang akrab. “Bahkan sering menyentuh hati sehingga kita lupa kalau kita memiliki Pancasila,” ujarnya.
Pada bagian lain, Presiden Jokowi yang didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Indonesia Mohamad Nasir dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
YULIUS MARTONI