Internasional Tour de Ijen Banyuwangi Etape Ke Tiga sesaat pembalab diberangkatkan dari garis star di Muncar. Jum'at, (29/09) (Foto. Repro)

Etape Tiga Tour de Ijen Banyuwangi, Arena Perang Raja Tanjakan

Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI — International Tour de Banyuwangi Ijen (ITDBI) 2017 memasuki etape penentuan, di etape tiga. Para pembalap yang bersaing untuk memperebutkan posisi pemuncak general classification bakal memfokuskan semua tenaga untuk mati-matian sampai di garis finis di Paltuding, Ijen, lebih dulu.

Etape ketiga kali ini memang bakal melintasi rute paling berat, yakni mendaki jalur di lereng Gunung Ijen dari garis start di Muncar sepanjang 116,3 km. Tingkat ketinggian daratan yang mereka hadapi juga cukup ekstrim. Dari Muncar yang tinggi daratannya hanya 6 meter di atas permukaan laut (mdpl) mereka harus bersepeda hingga ketinggian 1.880 mdpl.

Tak cukup sampai di situ, mereka harus menghadapi dua tanjakan pembuka sebelum menghadapi jalur Ijen. Yakni tanjakan kategori empat di Jambesari dan tanjakan kategori tiga di Kalibendo.

“Tanjakan di sini benar-benar unbelievable! Sulit dipercaya. Kami tak mau memasang target terlalu tinggi. Yang penting selamat sampai di atas,” kata Manajer St. George Continental Cycling Team Brett Dutton.

Baca Juga. Gelar Jambore, PKK Banyuwangi Bekali Pelatihan Kepemimpinan

Di tanjakan kategori empat, para pembalap akan menghadapi tanjakan dengan gradient alias tingkat kemiringan tanjakan mencapai 6-4 persen sepanjang 2-4 kilometer.

Sementara di tanjakan ketegori tiga yang lebih berat, gradient mencapai 4-8 persen dengan panjang jalur sekitar 2-6 kilometer. Setelah menghadapi menu pembuka, mereka baru menghadapi “hidangan” utama, yakni tanjakan hors categorie (HC).

Tanjakan hors categorie dalam bahasa Inggris biasa diterjemahkan sebagai beyond category. Kurang lebih berarti tanjakan yang tak bisa lagi dimasukkan dalam kategori apapun karena saking beratnya.

Baca Juga. Edarkan Pil Trex, Dua Pria Asal Banyuwangi Diamankan Polisi

Tanjakan menuju Paltuding merentang sepanjang 16 kilometer dengan maksimal gradient mencapai 22-24 persen. Karena itu, hanya pembalap bertipe climber tulen yang bisa memenanginya.

Beberapa nama yang berpotensi menjadi penguasa Ijen adalah juara bertahan Jai Crawford, Thomas Lebas, Ricardo Garcia (ketiganya dari Kinan Cycling Team).

Selain itu, ada juga Victor Nino dari Kolombia yang tergabung di Team Sapura. Nino hanya berselisih 1 menit 55 detik dari Rebellin. Membuatnya bisa dengan mudah mengkudeta Rebellin.

HERMAWAN

About Fareh Hariyanto

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *