Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Sebanyak seribu anak yatim, Jumat malam diundang ke Pendopo Wahya Wibawa Graha Jember untuk menerima santunan dari Pemkab Jember. Seribu anak yatim tersebut berasal dari seluruh wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten setempat.
Bupati Jember, Faida, menyampiakan, kegiatan santunan anak yatim kali ini dilaksanakan dengan menggandeng Badan Amil Zakat nasional (Baznas). Sinergi ini diharapkan menjadi pola baru dalam pemberian santunan kepada anak yatim yang bisa mengikuti perkembangan jaman.
Tujuannya agar tidak sekedar memberi santunan tetapi juga bisa membantu masalah anak yatim secara komperehensip. “Seperti bagaimana membantu membiayai pendidikannya, kesehatannya, dan juga masalah yang terjadi dalam keluarganya,” katanya.
Baca Juga. Pastikan Tidak Ada Kelangkaan Pupuk, Pemkab Jember Pantau Langsung Gudang Produsen
Dari seribu anak yatim, lanjut Faida, yang mendapat santunan, 100 anak diketahui tidak memiliki akta lahir, sehingga Pemkab membantu menguruskannya.
Menurut Faida, sebanyak 98 anak pulang dari pendopo bisa pulang dengan membawa akta kelahirannya. Keberadaan akta kelahiran sangat penting, karena akan sangat sulit menyalurkan bantuan tanpa adanya adimistrasi kependudukan (adminduk) yang dibutuhkan.
Lebih lanjut Faida, menerangkan, santunan yang diberikan kepada setiap anak masing-masing sebesar Rp300 ribu, yang diberikan dalam bentuk tabungan.
Baca Juga. Sehari, Pemkab Jember Tanda Tangani MoU dengan Lima Lembaga Strategis
Dengan demikian seribu anak yatim yang diundang ke Pendopo tersebut, masing-masing pulang dengan membawa buku tabungan dan ATM yang diterbitkan oleh Bank Jatim.
“Harapan kami bisa mempermudah penyaluran santunan dan memonitor setiap bulannya,” ujarnya.
Faida menegaskan, yang dilakukan itu hanyalah langkah awal, karna masih ada puluhan ribu anak yatim lain di kebupaten Jember yang juga perlu dibantu.
Tuntasnya program santunan bagi seribu anak yatim itu, adalah modal untuk menuntaskan masalah anak yatim lainnya yang ada di Kabupaten Jember.
SUPIANIK