Bupati Anas saat Melakukan Penandatanganan MoU dengan Rumah Sakit Angkatan Laut Surabaya. (Foto. Repro)

Peringati Maulid, Masyarakat Banyuwangi Gelar Tradisi Endog-endogan

Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Umat muslim di Indonesia memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Jum’at, (01/12).

Di hari istimewa ini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak umat muslim senantiasa menjaga kerukunan antar umat dan saling tolong menolong yang menjadi salah satu ajaran Nabi.

Masyarakat Banyuwangi, selama ini mewujudkan pengamalan spirit Gotong Royong dalam peringatan Maulid Nabi dengan menggelar Tradisi Endog-endogan.

“Endog-endogan memiliki filosofi yang kuat tentang peduli kepada sesama melalui berbagi,” katanya.

Baca Juga. Ingin Punya Wadah, HMI Banyuwangi Undang LAPMI Malang di Pelatihan Jurnalistik

Menurut Anas, Tradisi endhog-endhogan adalah tradisi mengarak ratusan telur yang ditancapkan pada jodang pohon pisang dan ancak (wadah berisi nasi dan lauk pauk).

Tradisi itu dilakukan hampir di setiap kampung dan desa di seluruh Banyuwangi untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Usai diarak, jodang dan ancak dibawa ke masjid untuk dibacakan sholawat dan doa hingga diakhiri pembagian telur dan makan bersama.

“Tradisi endhog-endhogan telah dilaksanakan selama puluhan tahun oleh warga Banyuwangi,” ujarnya.

Pemerintah daerah pun mengangkat tradisi yang berangkat dari budaya keislaman ini sebagai budaya yang perlu terus dilestarikan bahkan disyiarkan ke penjuru Indonesia melalui Festival. Festival endhog-endhogan akan digelar besok, Sabtu (2/12)

Baca Juga. Peringatan HGN, Bupati Banyuwangi dapatkan Penghargaan

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) MY Bramuda, Festival endhog-endhogan akan dimulai besok sabtu (2/12) pada pukul enam pagi. Arak-arakan endhog-endhogan akan diikuti oleh ratusan peserta mulai siswa SD, SMP, SMA dan perwakilan SKPD. Mereka akan melakukan arak-arakan dari lima penjuru.

“Arak-arakan ratusan peserta dari lima penjuru tersebut akan terdiri dari empat lapisan,” katanya.

Bramuda menambahkan, lapisan pertama adalah peserta pembawa jodhang telur, lapisan kedua kendi berisi air minum, lapisan tiga peserta yang membawa ancak berisi nasi dan lauk pauk serta lapisan keempat adalah rombongan terbang (rebana) yang akan mengiringi sepanjang arak-arakan.

Baca Juga. Hadir di Situbondo, Putra Pendiri PMII Gelar Bedah Buku

Setelah dibacakan sholawat, festival akan dilanjutkan dengan ceramah agama dan terakhir pembagian telur kepada masyarakat dan menyantap ancak secara bersama-sama.

HERMAWAN

About Fareh Hariyanto

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *