Kondisi kandang peternakan ayam yang mengembang biakan jenis ayam pedaging. (Foto. Repro)

Terganggu Aktifitas Peternakan, Puluhan Warga Cluring Gelar Unjuk Rasa

Radiobintangtenggara.com, CLURING – Sekitar 25 perwakilan warga Dusun Krajan Desa Tampo, Kecamatan Cluring, mendatangi lahan peternakan ayam didekat rumah mereka.

Warga mencari pengelola peternakan untuk meminta pertanggungjawaban atas dampak negatif yang ditimbulkan dari peternakan ayam berkapasitas 5000 ekor tersebut.

Aksi protes warga itu dimulai sekitar pukul 07.30 WIB. Meski peternakan dalam kondisi tutup karena baru saja panen, namun warga tetap bertahan di lokasi hingga satu jam lamanya. Mereka berharap pengelola peternakan bisa datang dan menemui warga. Namun sayangnya, pengelola peternakan tidak kunjung datang.

Baca Juga. Hari Pertama Tahun 2018, Kecelakaan di Muncar Sebabkan Korban Meninggal

Salah satu warga Dusun Krajan Desa Tampo Unik Saputra mengatakan, dia dan warga Dusun Krajan sangat terganggu dengan polusi yang ditimbulkan peternakan ayam.

Ribuan lalat yang berasal dari peternakan menyerbu ke pemukiman dan masuk ke rumah-rumah warga. Belum lagi, bau sangat menyengat dari kotoran ayam yang tidak dibersihkan secara berkala.

“Kami terganggu adanya lalat yang masuk di rumah, setelah saya telusuri ternyata bersumber di kandang ayam,” katanya.

Baca Juga. Atap Rumah Rumah Roboh, Sepasang Suami Isteri di Muncar Terpaksa Mengungsi

Kepala Dusun Krajan Desa Tampo, Mohammad Anwar membenarkan jika ada  warganya berunjukrasa di peternakan ayam. Begitu juga dengan apa yang dikeluhkan warganya.

Ribuan lalat telah masuk ke pemukiman dan rumah-rumah warga, yang dikhawatirkan bisa berdampak pada kesehatan masyarakat. Persoalan itu kerap dikeluhkan warga bahkan jauh hari sebelumnya pernah di mediasi di kantor Desa Tampo.

“Setelah saya tinjau lapang ke peternakan, kondisinya sangat kumuh dan kotor. Besok akan kita panggil pengelolanya ke Kantor Desa Tampo untuk mediasi,” jelasnya.

Baca Juga. Resahkan Warga Muncar, Lokasi Perjudian di Wringinputih Digrebek Polisi

Sementara itu, peternakan ayam yang dipersoalkan diketahui milik salah satu warga setempat. Namun satu tahun terakhir disewakan kepada warga Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo.

Selama itu, masyarakat mengaku beberapa kali menemui pengelola untuk menyampaikan  keluhannya. Bahkan pernah dilaporkan ke kantor Desa Tampo. Namun pengelola peternakan terkesan mengabaikan keluhan warga Dusun Krajan.

IRUL HAMDANI

About Fareh Hariyanto

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *