Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Ratusan massa yang tidak puas dengan hasil Pilkada Jawa Timur yang dilaksanakan di Kabupaten Jember nekat melakukan aksi anarkis. Dengan membabi buta, massa yang beringas membuat kerusuhan dengan menjarah dan membakar sejumlah toko yang ada di pusat kota Jember.
Petugas kepolisian diwilayah setempat berusaha untuk menghentikan aksi anarkis tersebut. Namun massa yang sudah tersulut amarahnya ini tak mudah dihentikan. Bahkan mereka melawan petugas hingga terjadi bentrokan antara massa dengan polisi. Akibatnya korban jiwapun berjatuhan.
Setelah berjibaku sekian lama dan mendapat bantuan personil dari TNI dan anggota Polisi dari wilayah kabupaten lain, anggota kepolisian Polres Jember akhirnya berhasil mengembalikan kemanan di wilayahnya. Sejumlah pihak yang diduga sebagai provokator dalam aksi anarkis tersebut di amankan ke Mapolres Jember.
Baca Juga. Jumlah Kemiskinan Tinggi, Pengaruhi Peningkatan Angka Kriminalitas
Kejadian tersebut adalah salah satu adegan yang diperagakan dalam simulasi pengamanan atau Pam Pilkada Jatim yang dilaksanakan Kepolisian Resort atau Polres Jember.
Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo menerangkan, dalam simulasi kali ini pihaknya memperagakan situasi terburuk yang terjadi di setiap tahapan pilkada.
Dimulai dari pendistribusian logistik pemilu dari kantor KPU ke PPK hingga TPS yang mendapat penghadangan. “Kami juga melakukan simulasi penculikan salah satu pasangan calon saat melakukan kampanye,” katanya.
Dengan menggelar simulasi itu, lanjut Kusworo, dengan situasi terburuk, harapannya semua anggota akan siap mengatasi permasalahan yang terjadi selama berlangsungnya Pilkada.
Baca Juga. Polres Jember Terapkan Pola Pengamanan Berbeda bagi TPS Kategori Rawan
Guna memastikan pelaksanaan Pilkada nanti berjalan aman, kapolres mengaku sudah mengatur penempatan personil yang memiliki kompetensi khusus di tempat-tempat yang disinyalir memiliki potensi kerawanan.
Kusworo menerangkan, semua tempat akan di asumsikan rawan sehingga pihaknya akan selalu over estimate agar bisa melakukan antisipasi untuk keadaan terburuk.
“Ada 250 personil kepolisian Polres Jember yang diterjunkan dalam simulasi kali ini,” ujarnya.
Namun dalam pelaksaan pengamanan pilkada yang sebenarnya nanti, total personil yang diterjunkan sebanyak 750 personil atau 2/3 dari jumlah total personil kepolisian yang dimiliki Polres Jember.
SUPIANIK