Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat memaparkan terobosannya dalam aplikasi pengentasan kemiskinan di Bumi Blambangan. (Foto. Repro).jpg

Bangun Aplikasi Kemiskinan Terintegrasi, Bupati Banyuwangi Perkuat Sinergi

Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta para camat dan kepala desa untuk memperkuat sinergi guna menyempurnakan sistem aplikasi kemiskinan terintegrasi ”Jalin Kasih” yang sedang disiapkan kabupaten tersebut.

Anas meminta sinergi diperkuat untuk validasi warga miskin di sistem aplikasi tersebut.

“Camat dan kades segera mengakurasikan data-data penduduk miskin. Karena aplikasi ini nanti bisa mengelompokkan warga berdasarkan program pengentasan kemiskinan,” katanya.

Seperti diketahui, Pemkab Banyuwangi sedang merampungkan sistem aplikasi pengentasan kemiskinan terintegrasi yang diberi nama ”Jalin Kasih”. Aplikasi berisi data digital seluruh problem kemiskinan di Banyuwangi dengan sangat rinci berbasis geospasial.

Aplikasi tersebut, data penduduk miskin dikelompokkan berdasarkan program pengentasan kemiskinan yang sesuai untuk masing-masing individu, mulai dari pendidikan, kesehatan, kelayakan rumah, hingga pemenuhan gizi.

”Jadi kita tahu, warga A butuh apa, warga B butuh apa. Bukan semua diberi sembako saja,” ujarnya.

Anas juga meminta para camat giat berinovasi meningkatkan pelayanan publik ke warga desa. Meski Indeks Desa Membangun (IDM) Banyuwangi terus meningkat, Anas berharap berbagai indikator peningkatan kinerja di desa terus dipacu.

Menurutnya, IDM Banyuwangi berdasarkan kriteria Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDT) terus meningkat. Peringkat IDM Banyuwangi berada di posisi tertinggi kedua di Jawa Timur.

IDM dikembangkan oleh Kemendes PDT untuk memetakan tingkat kesejahteraan desa dengan menggunakan lebih dari 50 indikator, mulai pendidikan, kesehatan, modal sosial, permukiman, hingga ekonomi.

Banyuwangi berhasil meningkatkan status “desa maju” menjadi 134 desa (2016) dari sebelumnya 40 desa (2010); dengan jumlah desa tertinggal hanya tinggal satu desa.

RENDRA PRASETYO

About Fareh Hariyanto

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *