Dibalik Kejadian Keracunan di Kawah Ijen sebenarnya menyimpan potensi wisata yang cukup tinggi. (Foto. Repro)

Dibalik Kejadian Keracunan di Kawah Ijen

Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Dibalik kejadian keracunan massal gas beracun yang dialami warga di Kecamatan Ijen, Bondowoso, ada kisah yang mengerikan dari saksi mata letusan di Gunung Ijen, yaitu Adalah Aripin, petugas Sulfutara Kawah Ijen, saksinya. Berikut kisahnya.

Aripin, yang sudah mengabdi menjadi petugas Sulfutara Kawah Ijen selama 28 tahun, itu bercerita dengan nada bicara bergetar.

Saat kejadian dia sedang berada di Pos Bunder sekitar pukul 17.00 WIB. Dia merasakan ada tanda-tanda yang tidak beres.

Beberapa menit kemudian Aripin sampai dibibir kawah Ijen. Dia mulai melakukan pengamatan.

Sekitar pukul 19.15 WIB ada letupan di kawah atau danau diiringi suara bergemuruh dari sisi Timur kawah. Disusul kemudian letupan di tengah-tengah danau.

Asap putih pekat itu membuat matanya perih dan sesak nafas. Disaat bersamaan ia melihat ada tiga penambang belerang didasar kawah.

Aripin yang saat itu bersama satu rekannya memutuskan untuk menyelamatkan tiga penambang belerang, meski nyawanya juga terancam.

Detik-detik menegangkan itu disebutnya diantara hidup dan mati. Bagaimana tidak, Aripin dan rekannya serta tiga penambang belerang menyelematkan diri melalui jalur yang tidak semestinya. Karena jalur pendakian sudah dikepung asap beracun.

Menurut Aripin, air di danau atau kawah Ijen sudah meluber meski tidak ada hujan dihari itu. Disaat intensitas terik matahari meningkat menjadi saat yang paling genting.

Karena sinar matahari bisa memicu pergerakan vulkanik. Dan biasanya akan terjadi letupan di kawah disertai asap putih pekat dan hitam.

Letusan di kawah Ijen yang mengeluarkan asap beracun mulai mereda sekitar pukul 04.00 WIB, Kamis (22/3/2018).

Saat dihubungi lewat telepon selulernya, Aripin mengaku sedang berada di puncak gunung Ijen untuk kembali bertugas. Pengabdian yang luar biasa.

WIDHI NURMAHMUDY

About Fareh Hariyanto

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *