Jelang Event Sport Tourism (Repro)

Festival Bawah Laut Menjadi Salah Satu Atraksi Andalan Agenda Wisata

Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – BANYUWANGI – Event sport tourism menjadi salah satu atraksi andalan dalam agenda wisata Banyuwangi Festival.

Pada tahun 2018, Banyuwangi akan mengawali event olah raga berbalut wisata ini dengan Underwater Festival, yang salah satunya akan menampilkan Gandrung Menari di Dasar Laut. Menarik sekali.

Festival bawah laut ini akan digelar di salah satu destinasi bahari favorit di Banyuwangi, yakni Bangsring Underwater, Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi. Festival akan berlangsung selama tiga hari, Rabu-Jumat (4-6 April 2018).

Terdapat beragam even unik yang akan mewarnai even ini. Mulai dari “Nemo Dancing” (pengamatan ikan Nemo selama 48 jam), tari gandrung di dasar laut, pendidikan bahari, lomba kano, lomba lari sisir pantai, hingga underwater photography.

“Ini merupakan cara kreatif nelayan-nelayan Bangsring untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Tidak hanya menggelar event semata, namun mereka juga menyisipkan edukasi bahari kepada kita, semua” kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Jumat (30/3).

Anas mengatakan nelayan-nelayan Bangsring terus menunjukkan perilaku positif untuk mengembangkan daerahnya. “Ini adalah bentuk partisipasi rakyat dalam memajukan daerah,” kata Anas.

Bangsring Underwater merupakan kawasan konservasi bawah laut yang dikelola oleh nelayan Bangsring, Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi.

Pada tahun 2017 kelompok nelayan di kawasan ini menerima Kalpataru dari Presiden RI karena mereka mampu merubah mindset dari yang dulunya pengebom ikan, kini aktif melakukan restorasi terumbu karang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Muhammad Yanuarto Bramuda mengatakan ketiga atraksi tersebut akan diawali pada tanggal 4 April.

“Semua even rata-rata akan digelar Rabu, kecuali lomba lari dan penulisan karya ilmiah dilaksanakan di hari terakhir. Gandrung bawah laut akan mengawali acara pada Rabu besok,” kata Bramuda.

Nantinya ada sekitar 12 penari akan menari gandrung dengan dilengkapi peralatan selam.

“Saat ini para “gandrung penyelam” ini terus mematangkan persiapan untuk menari gandrung di dasar laut,” kata Bramuda.

Selain menari gandrung di dasar laut, juga akan digelar kegiatan saintifik berupa monitoring ikan nemo selama 48 jam nonstop. Penyelaman dan pengamatan ikan karang (nemo) nonstop ini, nantinya juga berupaya untuk meraih Rekor MURI.

“Penyelamatan dan pengamatan ikan Nemo ini nantinya akan dinilai untuk dapat Rekor MURI,” kata Bramuda.

Sebelumnya Bangsring Underwater juga pernah mencatat Rekor MURI, pada Banyuwangi Underwater Festival 2016 lalu.

Sebanyak 56 nelayan Dusun Krajan, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo itu, berhasil menyelam selama 28 jam di Perairan Bangsring, yang digelar selama dua hari. Para nelayan ini secara bergantian melakukan penyelaman selama 30 menit.

Dalam pengamatan Nemo ini, juga turut serta tim dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya (UB) Malang.

Acara ini juga akan dimeriahkan kompetisi underwater photography bagi penggemar fotografi bawah laut.

WIDHI NURMAHMUDY

About Fareh Hariyanto

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *