Dandim 0824 Saat Menunjukkan Bukti

Dandim 0824 Jember Pastikan, Buku “57 Khutbah Jumat” Tak Ada Yang Beredar Di Masyarakat

Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Buku berjudul 57 Khutbah Jumat, Runut Logika Agama Yang Terpadu Dengan Kebangsaan Dan Sentuhan Doa” yang cuku kontraversi, dipastikan tidak ada yang disebar dan masih ada di Makodim. Demikian klarifikasi yang disampaikan komandan Kodim 0824 Jember, Letnan Kolonel Infanteri, Arif Munawar, Selasa (3/4/2018).

Menurut Dandim, berita yang menyatakan bahwa buku yang diduga mengandung ajaran Syiah tersebut sudah beredar ditengah masyarakat adalah tidak benar.

Karena hingga saat ini buku-buku tersebut masih tersimpan dengan aman di Makodim. Sekitar 3.000 eksemplar buku masih diamankan di Makodim 0824 Jember,  sedangkan sekitar 12.000 eksemplar buku yang berada di Koramil kalisat juga tetap dalam pengawasan Kodim.

Diakui Dandim jika memang ada beberapa buku yang dipegang oleh pihak-pihak tertentu, itupun dalam kaitannya untuk di kaji. Seperti buku yang berada di Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember.

Setelah  mendapatkan kepastian tentang tidak relevannya buku tersebut untuk diedarkan di Jember, Kodim berencana untuk segera mengembalikan belasan ribu eksemplar buku tersebut kepada orang yang membawa buku tersebut ke Jember, yakni Ali Asegaf Direktur Islam integral yang dalam buku tersebut dicantumkan sebagai penerbit.

Diberitakan, Senin (12/3/2018) Kodim 0824 Jember menyelenggarakan saresehan bersama Babinsa dan anggota TNI yang dihadiri Prof Dr. Yudi Latief Kepala BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila).

Dalam kegiatan tersebut dibagikan buku berjudul “57 Kutbah Jumat, Runut Logika Agama Yang Terpadu Dengan Kebangsaan Dan Sentuhan Doa” kepada seluruh undangan yang hadir.

Selain itu melalui Babinsa rencananya buku tersebut akan disebar ke takmir-takmir masjid diseluruh masjid yang ada dikabupaten Jember yang berjumlah sekitar 2.018 masjid.

Namun kajian yang dilakukan MUI Jember terhadap buku tersebut menemukan bahwa buku setebal 568 halaman itu mengandung ajaran Syiah, yang apabila tetap dipaksakan untuk disebarkan di Jemnber akan berpotensi menimbulkan kerawanan.

Pasalnya mayoritas umat muslim di Kabupaten Jember tidak menganut Syiah melainkan menganut paham islam Ahlul Sunah Wal Jamaah.

SUPIANIK

About Fareh Hariyanto

Check Also

Pelanggan yang mengambil Voucher untuk peringatan Hari Pahlawan. (Foto. Fareh Hariyanto)

KAI Tambah Daftar Profesi untuk Dapat Naik Kereta Api Gratis di Momen Hari Pahlawan

Radiobontangtenggara.com, JEMBER – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menambah daftar profesi yang berhak mendapatkan voucher …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *