Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Salah satu ukuran ketimpangan yang sering digunakan untuk mengukur pemerataan penghasilan masyarakat didaerah Kabupaten/kota adalah gini ratio.
Yakni ukuran ketidakmerataan atau ketimpangan secara keseluruhan yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan sempurna). Sehingga ketika gini ratio mendekati nol maka tingkat pendapatan masyarakat semakin merata.
Pada tahun 2017 gini ratio di Kabupaten Jember mengalami kenaikan jika dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2016 gini ratio Jember tercatat sebesar 0,31 sedangkan pada 2017 angkanya menjadi 0,34 atau mengalami kenaikan 0,03.
Kepala Badan Pusat Statisktik Kabupaten Jember Indriya Purwaningsih, menerangkan melebarnya tingkat gini ratio di Jember pada tahun 2017 di pengaruhi peningkatan jumlah kemiskinan pada tahun yang sama yakni 11 % .
Kendati demikian tingkat gini ratio di Jember ini masih berada pada tingkat ketimpangan rendah karena masih dibawah 0,4. Disamping itu indeks gini ratio Jember juga masih dibawah Jawa Timur 0,42 dan Nasional 0,39.
BACA JUGA : Indeks Pembangunan Manusia Di Jember Tahun 2017 Masih Di Bawah Banyuwangi
Kecenderungan meningkatnya angka gini ratio di Kabupaten Jember tahun 2017 terindikasi oleh penurunan rata-rata pengeluaran masyarakat pada kelas menengah bawah dan kecenderungan kenaikan pengeluaran pada masyarakat kelas menengah atas.
Indriya menambahkan, selain itu kenaikan gini ratio juga dipengaruhi pelambatan pertumbuhan pada sektor pertanian dalam tiga tahun terakhir yang menyerap lebih dari 40 % tenaga kerja di Kabupaten Jember.
Mengingat sektor pertanian merupakan sektor dominan yang diisi oleh masyarakat yang berada di level bawah. Sedangkan sektor yang mengalami pertumbuhan tinggi di Kabupaten Jember adalah bidang transportasi, pergudangan, dan komunikasi namun hanya menyerap tenaga kerja sebesar 2,41 %.
SUPIANIK