Radiobintangtenggara.com, Jember – Peredaran uang palsu (upal) biasanya meningkat menjelang momen perayaan hari raya. Seperti Hari Raya Idul Fitri. Meski demikian untuk lebaran Idul Fitri tahun 2018 ini jumlah peredaran Upal di Kabupaten Jember dilaporkan menurun.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI ) Jember, Hestu Wibowo menerangkan, untuk penanganan peredaran upal pihaknya melakukan uapaya pre-ventif, pre-emptif dan juga represif.
Untuk tindakan represif, BI telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk penegakan hukum terhadap pembuat dan pengedar upal. Sedangkan sebagai tindakan pre-ventif dan pre-emptif BI akan terus melakukan sosialisasi tentang ciri-ciri keaslian mata uang Rupiah. Dan juga dengan terus akan menggaungkan jargon 3 D (dilihat, diraba, diterawang).
BACA JUGA : Turunkan Jumlah Laka Lantas, Satlantas Polres Jember Pasang Replika Mobil Patwal
Menurut Hestu, jika masyarakat sudah terbiasa mengenali keaslian mata uang Rupiah maka akan lebih mudah bagi mereka mengidentifikasi mana uang Rupiah yang asli dan yang palsu.
Sedangkan untuk peredaran Upal menjelang hari Raya Idul Fitri tahun ini, Hestu menerangkan, meskipun belum menghitung jumlah riilnya, namun ia memastikan jumlahnya turun dibanding tahun-tahun sebelumnya.
SUPIANIK