IUthuk Ithukan

Tradisi Ithuk Ithukan Warnai Festival di Banyuwangi

Radiobintangtenggara.com, Banyuwangi – Masyarakat Suku Osing memiliki kekayaan tradisi yang tak lekang oleh zaman. Salah satu-satunya adalah ithuk-ithukan yang terus dijalani warga Dusun Rejopuro, Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.

Tradisi ini dilakukan, sebagai ungkapan syukur atas melimpahnya sumber mata air di desa.

Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, tradisi ini merupakan salah satu kearifan lokal yang mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga keseimbangan alam. Kenduri yang digelar di sumber air, menandakan begitu pentingnya setiap manusia untuk menjaga sumber air sebagai salah satu sumber kehidupan manusia.

Sementara menurut esepuh Dusun Rejopuro, Sarino, tradisi ithuk-ithukan ini digelar setiap 12 Dulqaidah (bulan ke sebelas penanggalan Hijriyah). Tradisi ini ini selain sebagai bentuk rasa syukur atas rahmat dari Yang Maha Agung atas sumber daya alam yang melimpah, juga digelar supaya masyarakat bisa saling kepethuk (bertemu-red).

Ithuk ini juga diambil dari kata kepethuk. Thuk lalu menjadi ithuk. Banyaknya ithuk yang disajikan ini menandakan jangan sampai ada masyarakat yang lapar. Semua harus kebagian, bahkan yang sedang sakit sekali pun akan diantarkan ithuk ini ke rumahnya.

MUHAJIR EFENDI

 

About Fareh Hariyanto

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *