Kesehatan

Mini Hospital Disiagakan di Tiap Etape ITdBI Rabu

Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Penyelenggaraan International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2018 tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Termasuk support dari insan kesehatan yang bekerjasama bahu membahu mendirikan mini hospital di lokasi finish tiap etape.

Dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono, khusus untuk penyelenggaraan ITdBI ini, Pemkab Banyuwangi melibatkan hampir seluruh fasilitas kesehatan di Banyuwangi.

“Untuk ITdBI ini kami menyiapkan mini hospital di setiap garis finish di tiap etape. Seperti yang kami dirikan di Rowo Bayu, Songgon ini. Mini hospital disini didukung 3 rumah sakit di Banyuwangi, yakni RS Nahdlatul Ulama (NU) Banyuwangi, RS Ibu dan Anak Abdhi Family dan RS Al-Huda Genteng,” jelas dr Rio, sapaan akrabnya.

Event ini memang berlangsung singkat per –etape-nya. Namun, ujar Rio, pihaknya tetap memberikan yang terbaik. “Kami benar-benar mempersiapkannya dengan maksimal, meski dibutuhkan effort untuk membuat mini hospital di medan yang sulit seperti di hutan Rowo Bayu ini. Mulai dari lebar dan panjang tenda yang punya spesifikasi khusus, jumlah bed, dan kelengkapan tiap bed. Tiap bed dilengkapi dengan tabung oksigen. Juga ada dokter khusus yakni race doctor yang disiagakan, bersama dua paramedis dan ambulans race,” terangnya.

Selain itu, imbuh dr Rio, di sepanjang rute juga didirikan pos-pos kesehatan yang didukung satu dokter, dua perawat, dan ambulans lengkap dengan driver.

“Kami berupaya memberikan dukungan terbaik untuk event ini. Prinsipnya, lebih baik kami bersiap meski tidak ada accident, daripada ada accident tapi kami tidak siap. Dan ajang semacam ini juga kami jadikan wahana konsolidasi bagi semua pelaku kesehatan di Banyuwangi. Rumah sakit pemerintah, swasta, puskesmas, klinik-klinik akan berkomunikasi, berkomunikasi dan berkolaborasi,” tuturnya.

Beberapa pembalap ada yang merasakan langsung manfaat dari mini hospital tersebut. Terutama mereka yang mengalami dehidrasi karena cuaca panas selama pertandingan.

Begitu para pembalap memasuki finish etape pertama di Rowo Bayu Songgon, tampak beberapa dari mereka yang jatuh terduduk maupun telentang karena tak kuat menahan panas yang suhunya mencapai 37 – 38 derajat. Spontan para petugas kesehatan langsung mengevakuasi mereka ke mini hospital dan memberikan penanganan maksimal.

Dua di antara para pembalap yang dibawa ke mini hospital adalah Endra Wijaya dari Advan Custom Cycling Team dan Selamat Juangga dari KFC Cycling Team. Keduanya segera mendapatkan penanganan dari dokter dan tenaga medis yang sigap memberikan oksigen dan minuman untuk mengatasi dehidrasi. Tak berselang lama, keduanya pun kembali pulih dan bergabung bersama rekan se-timnya.

MUHAJIR EFENDI

About Fareh Hariyanto

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *