Pebalap Pertama

Pembalap Australia Kuasai Etape Pertama ITDBI 2018

Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI — Pembalap Australia Marcus Culey (St George Continental Cycling Team) menjadi yang tercepat di etape pertama ajang balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2018. Breakaway di awal balapan membuat dia tak terkejar dan menciptakan gap signifikan dengan pembalap lainnya.

Culey menang dengan selisih 1 menit 35 detik dari pesaing terdekatnya, Matthew Zenovich, yang merupakan rekan setimnya. Posisi ketiga juga direbut pembalap St George, yakni Benjamin Dyball, yang berjarak 3 menit 38 detik dari Culey. Culey awalnya breakaway alias melarikan diri bersama sembilan pembalap lainnya pada 30 kilometer pertama.

Namun, sembilan pembalap tersebut tak bertahan lama. Saat balapan sudah melintasi 70 km, tinggal Culey dan seorang pembalap dari Team Sapura Cycling.

“Begitu tinggal 25 kilometer terakhir, saya sudah sendirian. Saya terus memaksa pace saya dan terus ngotot,” katanya.

Hasil ini menjadi kemenangan etape perdana Culey. Sebab, tahun lalu dia juga mengikuti ITdBI tapi hanya mampu finis di posisi ketiga pada etape pertama.

“Itu prestasi terbaik saya tahun lalu. Kali ini saya menebusnya,” katanya.

Culey mengatakan bahwa kemenangan ini didapatkan timnya melalui analisis rute yang tak mudah. Tiga hari yang lalu mereka berusaha mengenali karakter tanjakan kategori dua yang menjadi penentu di etape pertama ini.

“Dan kami siap dengan segala kemungkinan. Kalau balapan diakhiri dengan bunch sprint atau breakaway, semua skenario sudah kami atur,” katanya.

Culey mengakui bahwa etape satu ITdBI sangat cocok dengan karakter dirinya. Balapan tidak murni untuk sprinter tapi tanjakannya juga tidak terlau curam.

“Tidak curam tapi cukup panjang,” katanya.

Sebagai pembalap yang sangat menyukai balapan di Indonesia, Culey sangat gembira dengan kemenangan perdananya di ITdBI. Tahun lalu dia sempat menjuarai Tour de Moluccas tapi kemenangan di ITdBI selalu berbeda.

Dengan gap 1 menit 35 detik dari pesaing terdekat, Culey mengakui bahwa yellow jersey tanda pemimpin lomba bakal lebih mudah dia pertahankan. Paling tidak selama dua hari ke depan. Tapi di etape pemungkas yang finis di Paltuding, dia tak yakin bisa memenanginya.

“Sangat curam dan sangat panjang. Mustahil saya bisa memenanginya. Tapi kami di tim akan mendorong Ben (Benjamin Dyball) untuk menjadi juara di Ijen,” katanya.

MUHAJIR EFENDI

About Fareh Hariyanto

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *