Penulis dan desainer buku-buku dalam acara Seminar Nasional Sehari di pendopo shaba swagata Blambangan Banyuwangi. (Foto. Istimewa)

Guru PAUD di Banyuwangi Hadiri Seminar Peningkatan Kualitas Pendidik

Radiobintangtenggara.com, Banyuwangi – Guna meningkatkan kualitas guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Banyuwangi menghadirkan Andi Yudha Asfandiya.

Penulis dan desainer buku-buku kreatif ini menyuntikkan motivasi kepada guru-guru PAUD dalam acara Seminar Nasional Sehari “Creativity Day’s For Theacher” di pendopo shaba swagata Blambangan. Senin, (10/12).

Ratusan guru-guru PAUD se- Banyuwangi ini terlihat antusais mengikuti workshop yang diinisiatori Ikatan Alumni Komisariat Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan ’85 ini.

Mereka terlihat semangat dan senang mengikuti semua yang disampaikan ilustrator, desainer, pendongeng dan pemerhati masalah anak dan remaja ini. Misalnya disuruh menyanyi, menirukan suara burung dan sebagainya.

Lulusan Desain Grafis ITB ini, menyampaikan materi cara mendiidk anak dengan teknik mendidik anak dengan tiga cara, yakni Gerak, Suara dan Gambar (GGS). Gerak itu bisa dipraktekkan dengan meniru gerakan binatang, dan menari. Sedangkan suara itu bisa lewat bernyanyi dan gambar bisa dilakukan dengan menggambar apapun untuk merangsang kreativitas anak.

“Untuk memahami karakter anak tidak susah-susah banget kok, cuman dibutuhkan sikap mau menerima gampang kan,” kata founder Picu-pacu Kreativitas Indonesia Kreator Karakter Mio ini.

Selama ini,  guru-guru hanya bertumpu pada formalitas saja dalam mendidik anak. Guru bisa mengajari anak dengan cara kreatif.  Kreatif disni bukan diartikan seni, melainkan mampu memecahkan masalah dengan otaknya. Misalnya, mengajak anak untuk berfikir lebih dalam hal positif.

“Contohnya, boleh lo menyanyi sambil loncat-loncat, eh boleh nyanyi di atas kaleng,” kata Andi Yuda.

Selain Andi, seminar ini juga diisi oleh tim global talent, untuk membentuk kemampuan anak, lewat materi melejitkan kreativitas berbasis bakat.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengapresiasi sekali apa yang disampaikan para mentor ini. Guru itu harus memiliki pengetahuan yang lebih dari berbagai metode. Apalagi dengan tuntutan revolusi 4.0,guru  harus mempunyai literatur digital yang lebih banyak.

“Saya sangat berterima kasih dengan acara ini. Ini sangat menginspirasi sekali,” ujar Anas.

Widhy Nur Mahmudi

About Fareh Hariyanto

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *