Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Tanah longsor memutus jalan penghubung Desa Jambesari, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember dengan Desa Andosari, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Senin (10/12) malam. Sampai saat ini jalan yang dirusak longsor tersebut masih tidak bisa dilewati karena tergerus arus sungai Lantong yang debitnya meninggi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo saat mengudara di FM 95,6 Rabu, (12/12) mengatakan pihaknya mengimbau warga waspada dan meningkatkan kewaspadaan terhadap curah hujan.
Mengingat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi ada peningkatan curah hujan di Jember sampai dengan Maret nanti. Untuk peristiwa di Jambesari, Tim Reaksi Cepat BPBD Jember sudah melakukan langkah. TRC mendatangi lokasi untuk melakukan assesment atas kerusakan yang terjadi. Tim juga memberikan bantuan berupa sembako, selimut, terpal, dan tikar.
“Kami juga terus memantau lokasi, berkoordinasi dengan Pak Kampung (kepala dusun, red) di sana,” katanya.
Heru menambahkan banjir dan longsor di Jambesari Kecamatan Sumberbaru menambah panjang beberapa kejadian bencana alam selama musim hujan mengguyur Jember sejak November lalu. Peristiwa longsor terjadi antara lain di jalur Gunung Gumitir yang menghubungkan Jember – Banyuwangi.
Selain banjir dan longsor, peristiwa pohon tumbang beberapa kali terjadi, seperti yang terjadi Selasa (11/12) di Jl Teuku Umar Tegalbesar Kecamatan Kaliwates. Pekan lalu, pohon tumbang terjadi di Jl Karimata, Sumbersari.
Karenanya, Heru mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati. Sejumlah kecamatan di Kabupaten Jember berpotensi terkena bencana alam, baik longsor, banjir bandang, dan banjir genangan.
“Jadi semuanya tolong berhati-hati, tingkatkan kewaspadaan, deteksi dini bencana alam,” pungkasnya.
Fareh Yusuf