Radio Bintang Tenggara Informasi Dan Solusi 
Related Articles
Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Warga Perkebunan Teh Gunung Gambir yang sempat mengungsi di mess kebun setempat, kembali ke rumah masing-masing. Mengingat pasca longsoran disekitar lokasi tidak turun hujan maka pihak masyarakat, anggota TNI dan Polri melakukan proses evakuasi dan kerja bakti.
Heru Widagdo, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember saat mengudara di FM 95,6 menyampaikan jika personel gabungan dibantu warga dan karyawan kebun bergotong royong membersihkan material longsoran, dan membersihkan rumah yang rusak akibat longsor.
“Meski begitu kami tetap meminta warga setempat berhati-hati dan waspada, karena kawasan di sekitar tempat tinggal rawan longsor,” katanya
Selain melakukan kerjabakti dan evakuasi, BPBD juga memberikan bantuan kepada warga terdampak longsor, berupa sembako, selimut, tikar dan terpal. Juga ada alat masak yang bisa dipakai secara bersama jika mereka mengungsi di satu tempat.
Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasional BPBD Jember, tebing longsor di kawasan kebun teh itu mengancam rumah 27 kepala keluarga yang terdiri aatas 86 jiwa. Mereka terdiri atas 12 orang balita, 14 anak-anak, 12 lansia, dan sisanya usia produktif.
Longsor tersebut mengakibatkan tiga rumah rusak berat yakni rumah Supar, Bowo, dan Murahman, serta satu rumah rusak sedang milik Rofi’i.
“Mereka semuanya karyawan Kebun Teh Gunung Gambir yang tinggal di dalam kawasan perkebunan tersebut,” ujarnya.
Heru menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak manajemen kebun teh. Pihaknya meminta perkebunan untuk mengidentifikasi rumah yang rawan terkena bencana, seperti yang di tepi sungai. Keputusan apakah tetap mau dijadikan lokasi tempat tinggal atau tidak itu ada ditangan pihak perkebunan.
Sementara itu, personel yang terlibat dalam kerjabakti membersihkan material longsor berasal dari Polsek dan Koramil Sumberbaru, Tagana, BPBD, warga dan karyawan kebun.
Supianik
