Pantauan Satelit Himawari diwilayah Banyuwangi dan Sekitarnya yang diunggah melalu akun twitter BMKG Banyuwangi. (Foto. Istimewa)

Supriyono : Kehati-hatian Perlu Ditingkatkan, Namun Jangan Sampai Menjadi Ketakutan

Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi memprediksi hujan masih akan terus mengguyur kawasan Banyuwangi hingga Maret 2019. Hal itu disampaikan Kepala BMKG Banyuwangi, Supriyono saat mengudara di FM 95,6 Bintang Tenggara.  Senin (24/12/2018).

“Bahkan, beberapa hari ke depan diperkirakan hujan dengan intensitas yang bervariasi,” kata Supriyono.

Menurutnya, cuaca hujan akibat anomali cuaca karena pengaruh peralihan musim dari kemarau ke penghujan . Seperti peningkatan uap air dan pengaruh muka laut.  Kawasan Banyuwangi sendiri  hingga kini sudah merata lokasi yang diguyur hujan tersebar mulai Wongsorejo hingga Kalibaru.

Masing-masing wilayah mempunyai kondisi cuaca yang berbeda. Sebagian memiliki hujan dengan intensitas tinggi, sebagian lagi bahkan dengan intensitas sedang. Bahkan ada kawasan yang justru sudah terdampak banjir akibat curah hujan tinggi.

“Dari 25 kecamatan di Banyuwangi itu cuacanya berbeda-beda, jadi tidak bisa disamaratakan. Itulah makanya selama dua jam sekali pasti kami update perkembangannya,” ujarnya.

Dari pantauan BMKG, wilayah yang sering terjadi hujan adalah kawasan dataran tinggi, terutama di sekitar pegunungan. Antara lain Kecamatan Kalipuro, Licin, Glagah, Songgon, Sempu, Kalibaru dan Glenmore. Kesemua wilayah itu berada di kawasan pegunungan Ijen dan Raung.

Wilayah Songgon dan Glenmore pada dekade tiga bulan masih dalam kategori musim hujan sedang hingga lebat. Nah, untuk musibah banjir yang sempat terjadi di Pesanggaran beberapa waktu lalu memang karena intensitas hujan tinggi di kawasan Hulu Sungai meski di kawasan hilir intensitasnya sangat kecil.

Untuk itu, Supriyono menghimbau  masyarakat yang berada di sepanjang bantaran sungai yang berpotensi mengalami banjir, agar selalu waspada dan mawasdiri. Mengingat hujan yang deras bisa saja menggerus tanah di bantaran sungai dan mengakibatkan longsor.

“Kehati-hatian perlu ditingkatkan, namun jangan sampai menjadi ketakutan,” katanya.

BMKG juga meminta kepada masyarakat khususnya nelayan di perairan selatan Banyuwangi agar waspada terhadap gelombang laut yang tinggi.  Perairan selatan gelombangnya bisa mencapai 1,2 sampai 2,5 meter, sedangkan Selat Bali 0.3 hingga 1 meter.

Fareh Yusuf

About Fareh Hariyanto

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *