Fajar Setiawan, Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak, Surabaya saat dikonfirmasi Radiobintangtenggara.com. (Foto. Supianik)

Fajar Setiawan : Hujan Berpotensi Terjadi Saat Malam Pergantian Tahun

Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Memasuki musim penghujan saat ini, diseluruh wilayah Jawa Timur angin sudah mulai  bergerak dari barat ke timur dengan membawa masa uap air cukup banyak dari laut cina selatan.

Sehingga berdasarkan Prakiraan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, selama satu mingggu kedepan sebagian besar wilayah Jawa Timur termasuk Jember akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Khusus untuk kabupaten Jember hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan terjadi pada siang hingga sore hari.

Fajar Setiawan, Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (29/12/2018) menerangkan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini cenderang akan terjadi pada malam tahun baru nanti, terutama pada sore hari. Selain hujan, masyarakat juga dihimbau agar lebih waspada karena akan ada poterensi hujan disertai petir dan angin kencang sesaat.

Menurut Fajar, potensi hujan dan angin kencang sesaat ini cenderung akan terjadi di darat. Ini terjadi akibat pemanasan di wilayah darat pada siang hari, cukup menjadi penyebab timbulnya awan cumulonimbus yang akan menyebabkan petir dan angin kencang.

“Potensi petir akan terjadi selama adanya awan cumulonimbus, sedangkan potensi puting beliung  sesaat akan terjadi dengan durasi antara 5 hingga 10 menit,” katanya.

Sementara itu untuk wilayah perairan, gelombang tinggi antara 3,5 hingga 4 meter diperkirakan terjadi di perairan selatan Jawa Timur termasuk di Kabupaten Jember. Tendensi gelombang tinggi akan terjadi terutama saat malam tahun baru nanti. Gelombang ekstrim ini terjadi karena adanya tekanan rendah di wilayah utara Australia. Ini  yang akan meningkatkan angin  di laut,  sehingga memicu ketinggian gelombang.

Dengan fenomena ini, masyarakat diminta untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat yang akan mendatangi kawasan pantai untuk berwisata juga dihimbau untuk tidak berenang di pantai. Karena gelombang ekstrim dengan ketinggian 3,5 hingga 4 meter akan mengakibatkan peningkatan arus atau yang biasa disebut Rip Current yang mampu menyeret apapun termasuk wisatawan yang mandi di laut.

Pada saat merayakan libur tahun baru nanti, masyarakat diharapkan terus memperhatikan kondisi cuaca saat akan beraktifitas. “Di darat, pastikan tidak ada gumpalan awan culumonimbus. Dilaut saat gelombang tinggi sangat disarankan untuk tidak berenang,” ujarnya.

SUPIANIK 

About Fareh Hariyanto

Check Also

Ke Banyuwangi, Presiden Jokowi: BLT El Nino Untuk Tingkatkan Daya Beli Masyarakat

BINTANG TENGGARA – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi, Rabu …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *