Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Beberapa kecamatan di kabupaten ujung timur pulau jawa ini tengah dibanjiri buah naga produksi petani lokal yang disaat bersama sedang mengalami musim panen bebarengan.
Seperti di Kecamatan Sempu Banyuwangi yang kini tengah penen raya buah naga namun justru harga dipasaran merosot tajam berimbas pada keengganan para petani buah naga untuk memanennya.
“Harganya anjlok parah, lebih baik tidak saya panen saja biar tidak semakin merugi,” kata Samian petani Buah Naga di Sempu Banyuwangi saat dihubungi RBT.
Menurut Sam, ia dan petani lainnya lebih memilih menunda panen dan membiarkan buah busuk dipohon. bahkan ada juga yang sampai dimakan burung serta tupai disekitaran kebun milik petani karena tidak segera dipanen.
Khusus untuk buah naga, kata dia, kebanyakan dari Sempu memang mengalami panen yang bersamaan. Mengingat disana beberapa tahun belakangan sepanjang tahun tidak pernah sepi dari aktifitas pertanian Buah Naga.
“Namun untuk tahun ini karena permintaan tidak begitu tinggi harganya menurun drastis,” ujarnya
Apalagi, lanjut Sam, hampir semua Kecamatan di Banyuwangi saat ini mengembangkan jenis tanaman buah naga sehingga produksi petani banyak namun permintaan tidak sebanding dengan persedian yang cukup melimpah.
Sebelumhya, harga buah naga di pasaran wilayah Banyuwangi turun drastis mencapai Rp 2500.- rupiah per kilogram. Turunnya harga buah naga disebabkan produksi petani melimpah. Dalam dua bulan terakhir ini, petani buah naga memasuki panen raya. Tidak heran jika di pasaran banyak buah naga dijual dan harganya pun sudah turun.
Fareh Yusuf