Proses pencarian Nahrowi (35) warga Desa Kasiyan Timur Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. (Foto. Pusdalop BPBD Jember)

Cuaca Buruk, Pencarian Warga Tenggelam di Puger Dihentikan

Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Proses pencarian korban Nahrowi (35) warga Desa Kasian Timur RT 03/RW 08, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, yang tenggelam di sungai Sadengan, Jember, dihentikan sementara.

Polsek Puger, Basarnas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember menghentuikan proses pencarian korban tenggelam di sungai Sadengan hari pertama. Untuk nantinya dilanjutkan Minggu (10/2/2019) pagi sekira pukul 7.00 WIB.

Heru Widagdo, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember mengatakan kejadian sekitar pukul 12.00 WIB, korban diketahui terbawa arus sungai saat sedang mandi bersama saudaranya.

“Korban di hari pertama pencarian belum kita temukan hingga sore hari, pencarian akan dilanjutkan Minggu juga nihil,” katanya saat mengudara di FM 95,6 Bintang Tenggara.

Untuk itu tim gabungan dari BPBD, Basarnas dibantu dari personel Polsek dengan Koramil Puger, SAR OPA, SAR MTA Jember, dan dibantu masyarakat sekitar membantu proses pencarian.

Menurut Heru, Tim gabungan melakukan penyisiran menggunakan perahu karet dari titik awal korban hanyut sampai Bonlanceng sejauh 5 kilometer, kemudian tim darat dari Bonlanceng hingga Jembatan Besini sejauh 4 Km.

“Hasil dari pencarian tersebut diketahui tanpa hasil. Selain itu, dalam proses pencarian diketahui juga arus sungai cukup deras,” ujarnya.

Sehingga pncariaan masih akan dilanjutan esok hari, dan Minggu sore kegiatan pencarian dihentikan karena malam hari. Untuk titik pencarian berikutnya juga sudah ditentukan dan dilanjutkan hingga ke bibir pantai nantinya.

SULTON SYAH

About Fareh Hariyanto

Check Also

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban. (Foto. Rendra Prasetyo)

Kepala Sekolah MI Baburrohmah Kalibaru Bercerita Saat Menemukan Korban Meninggal Dunia di Kebun Sengon

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban hingga akhirnya dikabarkan meningal dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *