Waka Kurikulum MIMA 01 KH. Shiddiq, Sami'an Adib menunjukan buku K-13 yang didalamnya terdapat kalimat yang dinilai berpotensi disalahtafsirkan. (Foto. Supianik)

Penyebutan NU dalam Buku K-13, Tuai Polemik Publik

Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Buku kurikulum K-13 Tema 7 untuk siswa Kelas 5 SD yang diterbitkan Pemerintah menuai polemik. Pasalnya, dalam buku tematik ini terdapat tulisan yang berisi salah satu organisasi radikal adalah Nahdlatul Ulama (NU). Dari diksi yang digunakan, dikhawatirkan akan disalahtafsirkan. Temuan ini juga menjadi kekhawatiran MIMA 01 KH. Shiddiq Talangsari Jember.

Waka Kurikulum MIMA 01 KH. Shiddiq, Sami’an Adib menjelaskan, menurutnya, dari segi materi tidak ada masalah karena sebagai fakta sejarah memang harus disampaikan kepada peserta didik.

“Namun, penggunaan bahasa atau pilihan kata pada akhir kalimat dinilai tidak cocok dan seolah-olah menjustifikasi,” katanya.

Sami’an menerangkan, pada halaman 45 tercantum organisasi-organisasi yang bersifat radikal antara lain Perhimpunan Indonesia (PI), Partai Komunis Indonesia (PKI), Nahdlatul Ulama (NU), Partai Nasional Indonesia (PNI).

Dari beberapa organisasi ini, penyebutan NU ini dikhawatirkan disalahtafsirkan para siswa karena seakan-akan menjustifikasi organisasi tersebut radikal atau bahkan bisa disalahgunakan pihak yang tidak bertanggung jawab.

Sebagai Waka Kurikulum, Sami’an menghimbau agar para guru wali kelas memberikan penekanan dan penjelasan kalau sifat radikalisme itu merupakan anggapan dari pihak Belanda saat menjajah Indonesia.

“Anggapan sejumlah organisasi radikal tersebut hanya berlaku pada waktu itu saja,” ujarnya.

Mengantisipasi kesalahpahaman yang bisa terjadi, pihaknya berharap kepada Pemerintah agar merevisi pemilihan diksi kalimat dalam buku tematik ini, tanpa mengurangi fakta sejarah yang ada. Pihaknya juga merasa tidak perlu dilakukan penarikan buku dari para siswa.

SUPIANIK   

About Fareh Hariyanto

Check Also

Korban P (40) pemain bola yang juga menjabat bendahara di Gaskal United 1995 Kalibaru, meninggal dunia akibat peluru nyasar. (Foto. Instagram @gaskalunited_1995)

Korban Peluru Nyasar di Lapangan Sawunggaling, Kalibaru Dikabarkan Meninggal Dunia, Polisi Sudah Berhasil Mengamankan Terduga Pelaku

Warga Dusun Terongan, Desa Kebonrejo, Kecamatan Kalibaru, berduka atas meninggalnya warga yang menjadi korban peluru nyasar yang terjadi pada Jumat sore, 28 Februari 2025, korban di makamkan di TPU tidak jauh dari Lapangan Sawunggaling

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *