Tissa Aunilla, pendiri Pipiltin Cocoa saat menjadi narasumber di Doeson Kakao Kendenglembu Glenmore Banyuwangi. (Foto. Istimewa)

Gelar Workshop Coklat, Banyuwangi Hadirkan Pipiltin Cocoa

Radiobintangtenggara.com, GLENMORE – Rangkaian Coklat Festival di Banyuwangi diisi dengan beragam event menarik. Salah satunya digelar workshop pengolahan coklat di sela-sela pelaksanaan Chocolate Food Festival yang menghadirkan produsen coklat Indonesia, Pipiltin Cocoa. Worskhop ini digelar di kawasan wisata Doesoen Kakao, Glenmore, Minggu (17/2/2019), dengan narasumber Tissa Aunilla, pendiri Pipiltin Cocoa.

Workshop ini diikuti ratusan peserta dari UMKM hingga pelajar SMK yang tertarik dengan pengolahan coklat. “Saya merasa senang karena pesertanya banyak. Ini menunjukkan bahwa saat ini animo orang Indonesia untuk mengelola kekayaan alamnya sudah mulai tumbuh. Kita semua mulai sadar untuk tidak hanya menjual biji mentah, namun sudah bentuk olahannya,” kata Tissa.

Dalam workshop itu, Tissa mengenalkan seputar proses pengolahan yang bisa menghasilkan produk coklat dengan kualitas terbaik. Tissa memulainya dengan mengenalkan berbagai varian coklat terbaik di Indonesia, salah satunya coklat dari perkebunan yang ada di Glenmore. “Ini penting, agar kita bisa mengenali masing-masing ciri khas coklat agar mengkreasikannya bisa tepat,” kata Tissa.

Salah satu peserta workshop, Ziska Purwanti (33) pelaku usaha coklat di Banyuwangi, menyatakan sangat senang ada workshop ini. Perempuan yang memulai usahanya sejak 2007 ini merasa mendapat ilmu baru untuk pengembangan usahanya.”Workshop ini sangat bermanfaat untuk memperkaya wawasan sekaligus membuat kreasi coklat buatan saya menjadi lebih terarah,” kata dia.

Hal yang sama juga diungkapkan Yudi Irawan, pelaku IKM gula semut. “Terus terang coklat memang belum pernah kami buat. Tapi setelah ikut workshop, timbul ide untuk berkreasi antara coklat dan gula semut,” ungkap Yudi.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan bahwa workshop ini digelar untuk mendorong munculnya pelaku usaha baru coklat di Banyuwangi. Mengingat, komoditas kakao Glenmore sangat potensial untuk dikembangkan.

“Kakao Glenmore adalah salah satu bahan pembuat coklat terbaik di dunia. Saat ini, PTPN XII telah membuka pabrik pengolahan coklat dan telah memungkinkan masyarakat untuk bisa menikmatinya, jadi ini kesempatan yang bagus untuk membuka usaha coklat,” kata Anas.

Indonesia adalah negara penghasil coklat nomor 3 di dunia, dan salah satu daerah penghasil coklat terbaik dari Indonesia adalah di Glenmore, Banyuwangi. Anas mengungkapkan bahwa Banyuwangi tengah mempersiapkan sekolah kejuruan yang membuka jurusan kopi dan coklat.

“Kami telah berkolaborasi dengan BUMN untuk menyiapkan SMK ini, harapannya di Banyuwangi lahir SDM yang bisa menggarap dengan optimal potensi kopi dan coklat Banyuwangi,” kata Anas.

Tidak sekedar workshop, dalam Chocolate Food Festival tersebut disuguhkan berbagai makanan berbahan coklat. Mulai dari brownies alpukat, dadar coklat gulung, pisang fla coklat, coklat shake aloevera, gumbili coklat dan salad coklat.

Juga ada nasi coklat teriyaki, pizza coklat milenial, sandwich tuna coklat, chocolate cream cheese, brownies kukus motif batik parang, beraneka minuman coklat dan beragam hidangan dari coklat lainnya.

Festival Coklat di Banyuwangi merupakan rangkaian event yang digelar selama dua hari (16-17 Februari), di kawasan Doesoen Kakao. Mulai dari Chocolate Glenmore Run yang dibuka oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Chovolate Happy Cycling, hingga Chocolate Jazz and Food Festival.

RENDRA PRASETYO 

About Fareh Hariyanto

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *