Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Jember, Lutfi Isa Anshori. (Foto. Supianik)

Batas Verifikasi Berkas SNMPTN Melalui PDSS Diperpanjang

 Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Proses verifikasi berkas tahap dua melalui Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) oleh sekolah untuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Jember sempat mengalami kendala. Hal ini seperti disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Jember, Lutfi Isa Anshori.

Lutfi menerangkan, saat ini memasuki verivikasi berkas tahap dua, Namun berdasarkan laporan yang masuk ke pihaknya ada beberapa sekolah di Jember yang belum bisa mengisi data siswa secara online.

“Hal ini disebabkan karena server di pusat mengalami masalah, sehingga sekolah-sekolah mengalami kesulitan dalam melakukan upload data ke sistem,” katanya.

Permasalahan ini bukan hanya terjadi di Jember saja, tetapi juga terjadi di beberapa daerah lain, karena memang servernya terpusat sehingga dampaknya juga terjadi secara nasional.

Ia menjelaskan, terhitung Senin (18/2/2019) sekolah sudah bisa kembali melaksanakan pengsisian data karena sistem sudah diperbaiki. Pengisian berkas secara online juga sudah normal kembali.

“Dengan adanya masalah pada server ini, kami akan memberikan tambahan waktu dalam pengisian data verifikasi siswa hingga 19 Februari 2019,” ujarnya.

Lutfi berharap, seluruh siswa SMA/SMK  di Jember agar ikut memantau pengisian data SNMPTN  di sekolah masing-masing, untuk memastikan tidak ada data yang salah dan agar  bisa segera diupload ke sistem.

Diinformasikan, agar para siswnya bisa  masuk ke perguruan tinggi sekolah-sekolah diwajibkan  mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk bisa terdaftar sebagai peserta SNMPTN dan bisa diakses oleh siswa nantinya.

Pada tahap awal seluruh sekolah SMA dan SMK harus mengisi data sekolah dan siswa, melalui PDSS, yang nantinya sekolah mendapatkan paswoord yang akan digunakan untuk melakukan verifikasi. Pada tahap awal ini nyaris tidak ada kendala yang berarti.

“Tetapi pada saat tahap dua yakni verivikasi data rekam jejak prestasi akademik, sempat terkendala dengan adanya masalah pada server pusat,” pungkasnya.

SUPIANIK

About Fareh Hariyanto

Check Also

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban. (Foto. Rendra Prasetyo)

Kepala Sekolah MI Baburrohmah Kalibaru Bercerita Saat Menemukan Korban Meninggal Dunia di Kebun Sengon

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban hingga akhirnya dikabarkan meningal dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *