Pohon tumbang menimpa rumah warga diwilayah Gambiran Banyuwangi. (Foto. Yanto)

Cuaca Ekstrem, Tiga Kecamatan di Banyuwangi Terdampak Pohon Tumbang

Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Angin kencang dan hujan deras berakibat adanya cuaca ekstrem yang terjadi diwilayah Banyuwangi selatan mengakibatkan laporan pohon tumbang dibeberapa kecamatan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Eka Muharam Suryadi saat dikonfirmasi Bintang Tenggara mengatakan jika dampak pohon tumbang diakibatkan hujan lebat yang terjadi diwilayah Gambiran Banyuwangi. Kamis, (21/02/2019).

Menurut Eka, Data BPBD lokasi terdampak wilayah Purwoharjo, Tegalsari dan Gambiran yang terdampak akibat cuaca ekstrim yang terjadi. “Semuanya sudah tertangani sejak sore hari oleh anggota masyarakat dimasing-masing lokasi,” katanya saat mengudara di FM 95,6 Bintang Tenggara Banyuwangi.

Ikhwal maraknya pohon tumbang, kata Eka pihak BPBD terus melakukan pemantauan  pohon tumbang dengan melakukan pengecekan dibeberapa ruas jalan yang ada di Banyuwangi. Mengingat memungkinkan jika pohon dalam keadaan kokoh bisa tumbang saat angina kencang melanda.

Oleh karenanya anggota BPBD juga melakukan kajian yang dengan melihat fisik pohon, kerindangan dan usia dari pohon itu sendiri. Pun begitu kewenangan untuk pemangkasan memang berada dibawah  Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Banyuwangi.

Terkait perbaikan rumah yang mengalami kerusakan akibat pohon tumbang, kewenangan pihak BPBD hanya melakukan upaya penyalurkan bantuan awal hingga bisa tertangani untuk logistik bantuan. “Namun untuk material bangunan perbaikan kewenangan ada diinstansilain,” ujarnya.

Fareh Yusuf

About Fareh Hariyanto

Check Also

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban. (Foto. Rendra Prasetyo)

Kepala Sekolah MI Baburrohmah Kalibaru Bercerita Saat Menemukan Korban Meninggal Dunia di Kebun Sengon

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban hingga akhirnya dikabarkan meningal dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *