KIS Banyuwangi

Pasien Gagal Ginjal Akui Tidak Ada Diskriminasi Pelayanan Peserta JKN-KIS

Radiobintangtenggara.com, Banyuwangi – Jamkesnews, Siapa sangka Saiful (38) pria yang nampak gagah, segar dan dapat beraktivitas layaknya orang sehat, ternyata adalah salah satu dari pasien Gagal Ginjal Kronik  di RSUD Blambangan Banyuwangi. Pria yang merupakan salah satu pekerja di PT Suri Tani Pemuka pada bagian Production Planning Inventory Control (PPIC) ini divonis Gagal ginjal kronik sejak 2014 silam.

Pola hidup tidak sehat dan hipertensi yang tidak terkontrol sejak tahun 2007 hingga 2014 menyebabkan Saiful menderita penyakit ini.

“Awalnya saya kena darah tinggi (hipertensi). Karena adanya tuntutan kerja yang tinggi, pola hidup saya juga tidak teratur. Malam yang harusnya istirahat, saya buat kerja. Itu yang membuat tensi saya kemudian naik hingga hipertensi. Saya juga tidak rutin minum obat karena lalai. Hal ini berjalan sampai 2014,” ungkap Saiful.

Ketidakpedulian Saiful akan pentingnya minum obat Hipertensi secara teratur berbuah pada penyakit yang dia derita.

“Ketidakrutinan saya minum obat Hipertensi ternyata berdampak pada fungsi ginjal saya. Akhir tahun 2013 sebenarnya kreatinin saya sudah di angka enam. Tapi saya juga tidak tahu apa itu kreatinin,  dan saya merasa kondisi saya masih sehat, jadi saya nggak percaya kalau ginjal saya bermasalah. Sampai akhirnya pada Mei 2014 saya divonis Gagal Ginjal,” cerita Saiful.

“Biaya cuci darah ini sangat besar, apalagi saya harus rutin menjalaninya 2x seminggu. Namun dengan menjadi peserta JKN-KIS saya tidak dikenakan biaya sepeser pun. Bagi saya yang merasakan sendiri pelayanan di RS baik sebagai pasien umum maupun pasien JKN-KIS sama sekali tidak ada diskriminasi. Semua pelayanannya sama baiknya, tidak ada perbedaan,” tutur Saiful.

Di akhir perbincangannya dengan Tim Jamkesnews (13/02), Saiful berpesan kepada teman-teman seperjuangannya sesama pasien untuk tetap semangat, jangan putus asa dan ikhlas karena sesuai janji Tuhan, semua penyakit ada obatnya. Tak lupa Saiful juga menitipkan pesannya kepada BPJS Kesehatan agar program JKN-KIS terus berkelanjutan.

“Terima kasih atas pelayanan yang diberikan rumah sakit sehingga kami bisa menikmati fasilitas kesehatan. Juga kepada program JKN-KIS yang telah memberi perlindungan jaminan kesehatan kepada saya dan juga peserta lainnya. Karena Gagal Ginjal adalah penyakit yang membutuhkan cuci darah seumur hidup. Saya berharap progam JKN-KIS tetap berlanjut sehingga dapat meng-cover (menanggung) orang-orang sakit seperti saya yang terkendala dengan biaya,” tutup Saiful yang saat ini sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS pada segmen pekerja penerima upah melalui perusahaannya.

RENDRA PRASETYO

About Fareh Hariyanto

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *