Terjadi Hujan Deras, Akibatkan Jalan di Sejumlah Titik di Banyuwangi Alami Genangan Setinggi 30 Centimeter

Radiobintangtenggara.com, Banyuwangi – Curah hujan yang tinggi selama tiga jam di Banyuwangi kota mengakibatkan genangan air setinggi 30 cm di sejumlah jalan protokol.

Bahkan ada satu rumah warga atap rumahnya berhamburan di sapu angin kencang.

Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi, Eka Muharam saat dikonfirmasi radiobintangtenggara.com. Mengatakan, sejak Kamis malam (04/04) curah hujan sangat tinggi yang menguyur kawasan Banyuwangi Kota, berdampak genangan air yang ketinggiannya mencapai 30 cm, dan sebagian atap rumah warga berhamburan.

“Hujan di Banyuwangi ini mulai tadi malam, dan sangat deras sekali, hingga akibatkan banyak kawasan yang tergenang air hingga beberapa cm,” katanya saat dikonfirmasi oleh Journalis radiobintangtenggara.com.

Ia memaparkan, seperti rumah warga di jalan Kolonel Sugiono, yang atap emperan rumahnya berhamburan dihempas angin kencang.

Genangan air juga terjadi di jalan A Yani depan kantor Pemkab Banyuwangi, kawasan Patung Kuda, dan di wilayah Kelurahan tukang kayu.

“Tidak hanya di jalan Kolonel Sugiono saja yang tergenang, namun di beberapa titik juga genangan air juga tinggi, seperti halnya di jalan A Yani depan Kantor Pemkab itu, terus di kawasan Patung Kuda, dan Kelurahan tukang kayu,” paparnya.

Sementara itu, imbuh Eka, untuk luapan air di wilayah kalipuro di sebabkan meluapnya sungai brak Kalipuro.

“Di prediksi memang awalnya sungai brak itu rentan sekali akhir-akhir ini, karena curah hujan yang sangat tinggi,” imbuhnya.

BPBD Banyuwangi, sudah memetakan daerah terdampak hujan lebat dan angin kencang di Banyuwangi.

“Kami sudah memetakan untuk kawasan atau daerah yang terdampak di Banyuwangi,” ujarnya.

Akibat genangan air di kawasan jalan protokol di Banyuwangi semalam, banyak kendaraan baik motor maupun mobil harus mencari jalur alternatif.

“Karena kawasan jalan protokol itu digenangi air setinggi 30 cm, maka para pengendara dan pengemudi untuk cari jalur alternatif lain,” jelasnya.

Sementara dari data BMKG kelas III Banyuwangi, bahwa Bulan April 2019 wilayah Kabupaten Banyuwangi mayoritas akan memasuki musim kemarau. Sebagian wilayah lainnya berada pada masa peralihan musim.

Fenomena El Nino sedang (moderate) yang diprediksi berlangsung pada April 2019, berpotensi untuk mengurangi curah hujan. Pola daerah tekanan udara rendah yang masih aktif di belahan bumi selatan, masih berpotensi menimbulkan hujan.

“Untuk fenomena El Nino, masih dilakukan proses untuk mengurangi potensi curah hujan,” paparnya.

Eka Muharam menghimbau, untuk warga Banyuwangi tetap selalu mewaspadai cuaca yang masih berpotensi terjadi selama masa peralihan musim, karena cuaca saat ini terbilang sangat ekstrim. (*)

RENDRA PRASETYO / MUHAJIR EFENDI

About admin

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *