Truk pertamina yang mogok di jalur Gumitir (Foto : Istimewa)

Cerita Pengguna Jalan yang Terjebak Macet di Gumitir, Mulai Ngantuk Hingga Minta JLS Dibangun

Radiobintangtenggara.com, KALIBARU – Kepadatan lalulintas di jalan raya Gumitir hingga Kamis (6/6/2019) malam masih terjadi. Para pengguna jalan mulai mengeluh.

“Saya perjalanan menuju ke Banyuwangi. Mulai dari Isya’ tadi terjebak kepadatan di Gumitir. Sudah berjam-jam masih padat merayap, bikin ngantuk,” ungkap Santoso, pengemudi mobil yang terjebak macet kepada radiobintangtenggara.com.

Santoso mengatakan, ia bersama rombongan keluarganya terjebak kemacetan sejak dari pintu masuk wilayah hutan Gumitir di kawasan Garahan, Kabupaten Jember. Hingga saat ini posisinya berada di sekitar makam Habib Ali.

Pengemudi lain mengaku kemacetan di Gumitir dipicu karena tidak adanya jalur alternatif yang bisa digunakan sebagai jalan keluar. Ia menyarankan agar pemerintah segera menyelesaikan Jalur Lintas Selatan (JLS).

“Gumitir ini kan jalur tunggal, seharusnya pembangunan JLS bisa dipercepat. Agar jika terjadi insiden seperti ini bisa terurai. Kita tidak bisa mengandalkan jalur utara saja, selatan juga penting,” ungkap Hendrawan.

Menurut dia, pembangunan JLS adalah hal urgent dan mendesak. Sebab setiap tahun volume kendaraan terus meningkat, sehingga percepatan pembangunan infrastruktur jalan harus dilakukan.

Hendrawan mengaku terjebak kemacetan sudah dua jam lamanya. Ia bepergian bersama dengan keluarganya hendak menuju ke rumah orangtuanya di Kabupaten Lumajang.

Diberitakan sebelumnya, sebuah truk tangki milik Pertamina mogok di jalur Gumitir. Akibatnya jalan penghubung dua wilayah antara Kabupaten Jember dan Banyuwangi macet. Polisi menyarankan lewat jalur Pantura.

“Ada truk tangki milik Pertamina mogok di wilayah Sempolan, Jember. Kami sarankan lewat jalan Pantura,” ungkap Kanit Lantas Polsek Kalibaru, IPDA Nanang Wardhana.

Menurut Nanang, kendaraan mengular karena adanya truk tangki yang mogok dan juga imbas dari peningkatan volume kendaraan momen lebaran Idul Fitri 1440 H.

“Arus lalu lintas sangat padat, saat ini dibuat sistem buka tutup. Ini kami lakukan untuk mengurai kepadatan yang terjadi,” terang Nanang.

Polisi belum bisa memprediksi lalulintas bisa terurai sampai kapan. Meski demikian petugas memberikan imbauan agar para pengendara untuk hati-hati dan tertib berlalulintas.

“Kami ingatkan juga untuk para pengguna jalan utamanya para pemotor lebih bisa bersabar. Jangan saling serobot karena bisa menambah kemacetan,” tutur Nanang.

Sementara itu informasi terakhir yang diterima radiointangtenggara.com, dari arah Banyuwangi kemacetan lalu lintas terjadi hingga kawasan Pasar Kalibaru Kulon. Kepadatan didominasi oleh kendaraan roda empat pribadi.

Hingga berita ini ditulis, kemacetan di jalur Gumitir masih terjadi. (*)

Rizki Restiawan

About Rizki Restiawan

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *