Tak Kunjung Ada Kabar, Warga Provinsi Jawa Tengah, di Temukan Tak Bernyawa

Radiobintangtenggara.com, Cluring – Kebun jeruk milik warga Dusun Krajan, Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, dihebohkan dengan penemuan mayat.

Kapolres Cluring Iptu Bedjo Madreas saat dihubungi jurnalis radiobintangtenggara.com mengatakan, penemuan mayat beridentitas lelaki tersebut, ditemukan warga di kebun jeruk milik Pak Tumilah warga Dusun Krajan Desa Tamanagung Kecamatan Cluring. Kamis (13/6/2019), sekitar pukul 08.00 WIB.

Korban bernama Maryadi (47) warga Dusun Tapen, Desa Ngrandu, Kecamatan Geyer, Grobogan Jawa Tengah.

“Kami telusuri di tempat kejadian perkara (TKP), bahwa identitas mayat tersebut adalah warga luar priprovi Jawa timur,” ujarnya.

Dari keterangan 2 orang saksi sepasang suami istri yang merupakan warga sekitar Dusun Krajan, bahwa dirinya beserta istrinya sedang membersihkan kebun yang terletak di sebelah timur kebun milik Pak Tumilah.

“Dua saksi tersebut melihat adanya lelaki tertelungkup. Nah saat didatangi, ternyata  korban sudah tidak bergerak,” tandasnya.

Melihat hal tersebut, kedua orang saksi langsung memberitahukan kepada warga sekitar dan perangkat desa setempat.

Mendengar adanya penemuan mayat, warga sekitar Dusun Krajan langsung melaporkan ke petugas Polsek Cluring untuk dilakukan pengecekan bersama tim kesehatan dan Puskesmas Benculuk untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Kami mendapat laporan dari warga adanya penemuan mayat, jadi kami beserta tim kesehatan langsung olah TKP, guna memeriksa kejadian ini,” tegas Kapolsek.

Setelah olah TKP, lanjut Kapolsek, Ditemukan barang bukti berupa tas hitam milik korban yang berisi baju, kartu identitas korban, dan sejumlah uang.

“Kami menemukan berupa baju, KTP atas nama korban, serta uang puluhan ribu rupiah,” paparnya.

Iptu Bedjo Madreas menambahkan, dari hasil pemerikasaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada korban, dan diduga meninggal dunia sekitar 3 hari yang lalu.

Korban berada di Banyuwangi dalam rangka silaturahmi kepada keluarga yang berada di Desa Tamanagung dan tiba pada hari Sabtu (8/6). Setelah itu, korban pamit untuk berangkat ke Solo pada hari Minggu (9/6) dan diantarkan oleh keponakannya sampai simpang tiga minak jingo Cluring.

Setelah beberapa hari Pak Tumilah pemilik kebun jeruk yang juga merupakan kakak kandung korban menanyakan kabar korban kepada keluarganya di Solo, ternyata korban belum juga sampai di sana. Hingga akhirnya didapatkan kabar dari warga, bahwa korban bernama Maryadi ditemukan warga sudah meninggal dunia di kebun jeruk.

“Saya sebenarnya sudah di pamiti sama Maryadi, dan mau pulang ke Jawa tengah, setelah itu waktu 3 hari kok tidak ada kabar, akhirnya saya menelpon keluarganya yang di Jawa tengah, tapi belum juga kunjung ada kabar, tak taunya ada kabar bahwa ditemukan mayat bernama Maryadi, dari situ saya cari ternyata benar bahwa korban bernama Maryadi meninggal dunia,” ungkapnya pak Tumilah saat di wawancara jurnalis radiobintangtenggara.com.

Dari keterangan keluarga korban, Maryadi mempunyai riwayat sakit lambung dan malaria.
Korban saat ini telah di makamkan di TPU Desa Tamanagung oleh kelurganya. (*)

Ferika Sandra / Muhajir Efendi

About admin

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *