Pantau Pelayan dan aktivitas Juru masak di Pusat Kuliner Pintar di Taman Blambangan. (Foto. Istimewa)

Sentra Kuliner di Banyuwangi Mulai Masuki Kenormalan Baru

Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Kenormalan baru di sentra kuliner Taman Blambangan Banyuwangi wajib menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramudya memberikan perhatian serius perihal wacana ini.

Menurut Bram, saat kenormalan baru dimulai pihak pengelola wajib menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer, pemakaian masker dan face shield hingga pengaturan pysical distancing antar pengunjung, juga menjadi perhatian.

Selain itu, di pintu masuk pengunjung juga harus dibedakan dan ketentuan penggunaan masker menjadi prioritas yang utama. “Sebab, kami akan terus bersinergi melakukan sosialisasi ini dengan berbagai pihak,” katanya saat mengudara di FM 95.6 Bintang Tenggara Banyuwangi. Minggu, (14/06).

Tak cukup disitu, lanjut Bram, upaya edukasi pada pedagang untuk menggunakan masker dan melayani dengan konsep kebersihan yang cukup tinggi, juga perlu dilakukan dengan memperhatikan protokol penanganan Covid-19.

Sementara itu, jika saat ini proses kenormalan baru sudah dirasakan di Sentra Kuliner Taman Blambangan Banyuwangi. Wilayah lain juga akan dilakukan secara bertahap, hingga nanti pada tanggal 21 Juni 2020, pengelola usaha akan diundang untuk studi banding ke Kota Banyuwangi.

Bagi sentra kuliner yang telah memenuhi standar, akan diberikan stiker yang bisa menjadi tanda bagi pengunjung. “Pemberian stiker yang layak di kunjungi oleh warga masyarakat, nantinya akan dilakukan secara bertahap,” ujarnya.

Upaya pemberian stiker yang akan diberikan bagi pelaku usaha merupakan bahan kontrol yang sewaktu-waktu bisa dicabut, seandainya tidak menjalankan protokol yang sudah ditetapkan sejak awal.

Bram menambahkan, bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Banyuwangi, mulai Senin, (15/06) akan ada sosialisai dari pihak kecamatan untuk melakukan keseragaman proteksi pemutusan mata rantai Covid-19.

Alasannya, Banyuwangi dianggap daerah yang paling siap sebagai wilayah percontohan kenormalan baru guna menghadapi Covid-19. “Sehingga dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat tidak berkepanjangan,” pungkasnya.

Fareh Hariyanto

About Fareh Hariyanto

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *