Anggota Pos SAR Jembrana memberikan informasi ke nelayan di Pesisir Jembrana. (Foto. Komang Sudarsa)

Pencarian Dua Nelayan Muncar, Terus Diupayakan Penyelamatan

Radiobintangtenggara.com, JEMBRANA – Proses pencarian nelayan yang hilang warga Muncar terus berlanjut. Komang Sudiarsa, Koordonator Pos Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jembrana menyampaikan kondisi terkini pencarian dua nelayan asal Muncar Banyuwangi yang hilang saat melaut.

Keduanya diketahui bernama Mustaji (48) dan anaknya Hendra Wahyudi (22). Keduanya pergi mencari ikan sejak Senin (22/6/2020) pukul 09.00 WIB lalu dan tak kembali hingga saat ini.  Pihak Pos SAR Jembrana sudah berkoordinasi dengan seluruh nelayan untuk membantu saat mendapati informasi perihal nelayan muncar itu.

Komang menambahkan, saat ini pihak SAR Jembrana masih mencari titik dugaan awal kebradaan korban berada. Sebab hingga saat ini titik tersebut belum diketahui betul. Ia dan tim saat ini belum menyisir wilayah perairan Jembrana.

“Sebab garis pantai sepanjang 78 kilometer dan cuaca yang belum kondusif menjadi pertimbangan,” katanya.

Sebab, lanjut Komang, potensi ketinggian ombak di selatan Jembrana bisa mencapai 1,5 sampai 4 meter. Padahal untuk ketinggian relatif aman berada di 0,25 sampai 1 meter untuk aktivitas nelayan melaut. Ditambah adanya potensi badai di utara Australia juga menjadi pertimbangan tersendiri.

Pihak Pos SAR Jembrana menhimbau bagi nelayan Banyuwangi yang tetap ingin melaut diharapkan melengkapi dengan menggunakan alat keselamatan agar yang aman serta membawa radio komunikasi untuk mempermudah koordinasi.

“Tapi seandainya tidak mendesak bisa ditunda terlebih dahulu,” ujarnya.

Sementara itu, anggota Pos SAR Banyuwangi melakukan penyisiran di perairan Muncar untuk mencari dua nelayan yang di kabarkan hilang. Risky Putra Buana, Koordonator Pos Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banyuwangi terus memper barui data.

Menurut Riski, saat ini satu tim di terjunkan. dengan kekuatan 10 personil yang menyisir dari perairan Muncar hingga daerah perairan Sembulungan. “Kami juga menuju lokasi yang dimungkinkan menjadi titik perahu terakhir,” katanya.

Selain melakukan koordinasi dengan Pos SAR serta nelayan di Jembrana Bali pihaknya juga terus membantu menkomunikasikan dengan berbagai steak holder. Batas waktu pencarian akan dilakukan selama tujuh hari.

Selain itu, pihak keluarga korban juga sempat melakukan pencarian mandiri. Namun karena terkendala cuaca hasilnya hingga saat ini masih belum memiliki titik temu.

Fareh Hariyanto

About Fareh Hariyanto

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *