PERSAINGAN SENGIT : Pembalab di garis Finish pada Balapan Etape Terakhir di ITdBI 2017 harus ditentukan dengan teknologi camera finish. Sabtu, (30/09) (Foto. Repro)

Teknologi Foto Finish, Tentukan Penguasa Etape Terahir ITdBI 2017

Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI — Etape pemungkas International Tour de Banyuwangi Ijen (ITDBI) 2017 berlangsung dramatis. Dua pembalap, Felipe Marcelo dari tim 7Eleven-Roadbike Philippines dan Arvin Moazamigodarzi, melintasi garis finis dalam waktu bersamaan.

Dan dua-duanya juga langsung melakukan selebrasi kemenangan. Pemenang pun harus ditentukan melalui foto finis, dalam jepretan kamera kecepatan tinggi yang dipasang di garis akhir lomba di depan Pemkab Banyuwangi, ban depan Moazamigodarzi lebih dulu menyentuh garis finis. Tapi selisihnya sangat tipis.

Setipis ban depan yang digunakan pembalap Iran tersebut. Marcelo menguntit di belakangnya hanya beberapa sentimeter. Dalam balapan yang dimulai di garis start di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung itu, di awal lomba sejumlah pembalap melakukan breakaway.

Baca Juga. Kampung Pesantren Jadi Awal Start Etape Terakhir ITdBI

Namun, upaya kabur dari peloton itu tak berhasil. Peloton kembali menangkapnya. Tapi ketika balapan memasuki sirkuit kota untuk berputar sebanyak 6 lap, tujuh pembalap berada di posisi terdepan.

Selisih mereka memang tak sampai hitungan menit. Namun, pergerakan tujuh pembalap tersebut tak bisa dikejar peloton. Hanya beberapa pembalap saja yang akhirnya bisa mengejar mereka. Total ada delapan pembalap di depan.

Mereka adalah dua pembalap 7Eleven, Edgar Nieto dan Felipe Marcelo, duo Pishgaman, Arvin Moazamigodarzi dan Ali Khademi; kemudian Jay Dutton dari St. George Continental Cycling Team, Hyosuk Gong Terengganu Cycling Team, Nawuli Liphongyu dari Thailand Continental, dan Selamat Juangga dari KFC Cycling Team.

Saat balapan memasuki putaran terakhir, hanya lima pembalap yang bertahan. Nieto mengawal ketat Marcelo sedangkan Moazamigodarzi sendirian bertarung bersama Liphongyu dan Juangga. Mau tidak mau Moazamigodarzi sendirian melakukan sprint meski garis finis masih 100 meter.

Baca Juga. Wajib Amankan Jalur Balapan, Ini Langkah Polres Banyuwangi di ITdBI 2017

Marcelo yang beruntung dikawal Nieto baru menyerang saat garis finis kurang dari 25 meter. “Makanya saya sangat yakin saya yang menjadi juara karena saya merasa lebih kuat,” kata Marcelo.

Namun data yang dirilis Result Service, perusahaan timing system yang didatangkan dari Hong Kong, tak bisa ditipu. Dalam foto finis yang dirilis, Moazamigodarzi terbukti menyentuh garis finis lebih dulu.

Meski hanya berselisih setebal ban, pembalap Iran itu tetap yang berhak meraih kemenangan. Marcelo pun harus puas dengan posisi runner up etape keempat.

HERMAWAN

About Fareh Hariyanto

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *