Menengok Jalan Lingkar Kota Wonogiri, Dulu Ganjar Sidak dan Marah Besar

Radiobintangtenggara.com, Jateng – Pada 2015 lalu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo marah mengetahui pembangunan Jalan Lingkar Kota (JLK) Wonogiri tidak beres. Setelahnya, pengawasan pembangunan diperketat. Kini, enam tahun berlalu, ruas sepanjang 15,594 kilometer itu rampung. Masyarakat pun mengunduh untung.

Kemarahan Ganjar, saat itu dipicu karena konstruksi ruas jalan beton yang tidak dilengkapi kerangka sepatu besi. Mengetahui hal tersebut, orang nomor satu di Jawa Tengah itu naik pitam dan memerintahkan sebagian ruas jalan yang telah dicor, yakni di Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, untuk dibongkar.

“Iki maksudku duwite rakyat mas, ngene iki sing marake aku ngamuk ya ngene iki (Ini duitnya rakyat mas. Ini yang menyebabkan saya marah),” ujar Ganjar kala itu (7 Oktober 2015).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Wonogiri Prihadi Ariyanto mengungkapkan, setelah Gubernur Ganjar marah, Pemkab Wonogiri yang memiliki ruas jalan tersebut lebih ketat mengawasi. Ini karena, selain menggunakan anggaran dari APBD Wonogiri ditambah Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU), pembiayaan pembangunan JLK juga berasal dari Bantuan Keuangan Provinsi Jateng.

Ditambahkan, dari total anggaran untuk JLK Wonogiri sebesar Rp116 miliar, lebih kurang 78 persen berasal dari Bankeu Provinsi, sebesar Rp68 miliar. Adapun, durasi pengerjaannya memakan waktu sembilan tahun, dari 2010 hingga 2019.

“Setelah ada checking dari Pak Ganjar (enam tahun lalu), kita selaku yang punya kegiatan JLK terus meningkatkan sumber daya manusia dalam pengawasan. Kami perketat pengawasannya,” urainya, saat ditemui Sabtu (23/10/2021).

Meskipun telah rampung, Prihadi menyebut pemanfaatan secara maksimal jalur ini masih menunggu beberapa kelengkapan dirampungkan, di antaranya pemasangan rambu, marka, dan sebagainya. Namun, saat ini masyarakat sekitar telah memanfaatkannya sebagai jalur antarkecamatan dan desa.

“Ini termasuk jalan kabupaten. Ke depan harapannya bisa mengurangi kepadatan dalam kota. Direncanakan jalur ini mungkin bisa dilalui untuk kendaraan berat,” imbuhnya.
 
Katrol Ekonomi Warga

Warga Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri Sugeng Mulyono, mengaku menjadi saksi saat enam tahun silam Ganjar Pranowo melakukan inspeksi di JLK Wonogiri. Kini, ia merasakan betul manfaat dari ruas jalan tersebut.

“Kami merasakan sendiri (melihat) dulu jalan ini dikomplain Pak Ganjar. Sempat marah karena konstruksi besi kurang memadai. Tapi kini imbasnya dirasakan masyarakat, perekonomian warga sangat naik,” tuturnya.

Dikatakan, sejak jalan tersebut dibangun perekonomian di kampungnya berderak. Ia sebagai pedagang pun merasakan imbas positif.
“Ini dirasakan betul. Harga tanah melambung, banyak rumah kontrakan. Adanya JLK ini, tempatnya jadi strategis digunakan usaha,” sebut Sugeng.

Hal itu diamini oleh Kades Singodutan Karsanto. Menurutnya, imbas dari hadirnya JLK Wonogiri sangat positif. Selain mengatrol harga tanah dan menggerakkan perekonomian, jalur tersebut pun memudahkan akses warganya menuju desa lain.

“Sebelum ada JLK, warga sini kalau mau ke (desa) Pare memutar arah, waktunya agak lama. Dengan ini ya cepat sekali. Warga Pare kalau mau ke Pasar Kricak juga terbantu. Untuk jualan hasil bumi pun lancar,” pungkas Karsanto.

Mohamad Handoyo

About M Handoyo

Check Also

Ke Banyuwangi, Presiden Jokowi: BLT El Nino Untuk Tingkatkan Daya Beli Masyarakat

BINTANG TENGGARA – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi, Rabu …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *