Begini Hasil Operasi Simpatik Semeru 2017 Dari Polres Banyuwangi

Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Polres Banyuwangi mengeluarkan sebanyak 4134 surat teguran dalam Operasi Simpatik Semeru 2017 yang dilaksanakan selama tanggal 1-21 Maret 2017.

“Pelanggaran terbanyak dilakukan oleh para pengendara motor, yakni sebanyak 3496, lalu mobil penumpang 399, mobil barang 231 dan bus sebanyak 8 unit,” kata Kasatlantas Polres Banyuwangi, AKP Ries Andrianto Nugroho.

Sementara jenis pelanggarannya, lanjut Kasatlantas, juga beragam. Untuk pengendara motor terbanyak adalah tidak membawa surat-surat kendaraan, yakni 937 perkara, kemudian tidak menyalakan lampu 896, melanggar marka jalan 368, kelengkapan kendaraan 352, tidak memakai helm 298, plat nomer 153 dan rambu larangan putar 99 perkara.

“Sedangkan untuk mobil, pelanggaran terbanyak adalah tidak menggunakan sabuk pengamanan, yakni ada 182 perkara, lalu tidak membawa surat-surat kendaraan 161, melanggar marka jalan 107, plat nomer 49, muatan berlebih (over loading) 37, rambu parkir 31 dan rambu larangan berhenti sebanyak 19,” jelas Kasatlantas, kepada radiobintangtenggara.com, Jumat (24/3).

Menurut AKP Ries Andrian, dalam operasi ini pelanggar hanya diingatkan secara simpatik. Misalnya kesalahan tidak menyalakan lampu sepeda motor di siang hari. Bagi pengendara yang melakukan pelanggaran jenis ini diberikan sanksi teguran.

Bahkan pengendara yang tidak membawa surat-surat kendaraan, hanya diberi arahan agar melengkapi diri dengan SIM maupun STNK selama dalam perjalanan.

“Termasuk jangan lupa mengenakan helm karena berfungsi untuk keselamatan diri dari ancaman maut,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Ries Andrian, program ini sekaligus bertujuan menyadarkan para orang tua wali murid pelajar SMP maupun SMA yang belum mengantongi SIM agar tidak mengendarai sepeda motor sendirian ke sekolah. Pelajar turut menjadi sasaran razia demi mendukung program Pemda Banyuwangi yang tengah gencar menggulirkan Gerakan Sekolah Naik Sepeda Onthel.

Kasatlantas berharap, setelah Operasi Simpatik berakhir ada hasil yang dapat diterapkan oleh masyarakat Bumi Blambangan. Yakni, dapat lebih tertib ketika berada di jalan raya.

“Semoga masyarakat Banyuwangi bisa lebih tertib di jalan raya, karena keselamatan berkendara adalah nomer satu, tertib Banyuwangiku tertib Indonesiaku,” pungkasnya.

Rizki Restiawan

About Rima Indah

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *