Beredar Kabar EWS Banyuwangi Mengalami Kendala, Kepala Stasiun Geofisika Pasuruan: Masih Berfungsi Maksimal

BINTANG TENGGARA – Berkembangnya kabar terkait kondisi delapan alat Early Warning System (EWS) atau perangkat pendeteksi dini tsunami di kawasan Banyuwangi telah menimbulkan kekhawatiran dan perhatian di kalangan masyarakat. Kabar tersebut awalnya tersebar luas, menciptakan kebingungan dan kecemasan terkait keefektifan sistem peringatan dini tsunami yang sangat penting untuk keselamatan penduduk di daerah tersebut.

Namun, untuk menjernihkan situasi ini, Kepala Stasiun Geofisika Pasuruan, Ruli Hermawan, mengambil inisiatif untuk memberikan klarifikasi yang sangat dibutuhkan. Dalam sebuah wawancara yang disiarkan secara langsung melalui Radio Bintang Tenggara, Ruli Hermawan dengan tegas mengungkapkan bahwa perangkat EWS yang berada di bawah tanggung jawab Stasiun Geofisika Pasuruan masih berfungsi dengan baik dan tidak mengalami kendala fungsional.

Pernyataan tersebut bukan hanya sekadar asumsi atau klaim semata. Ruli Hermawan menjelaskan bahwa keadaan perangkat-perangkat EWS ini telah diuji secara rutin dan berkala setiap bulannya, khususnya pada tanggal 26. Uji aktivasi rutin ini adalah salah satu langkah penting untuk memastikan bahwa sistem peringatan dini tsunami tetap siap digunakan dan berfungsi optimal dalam menghadapi situasi darurat.

Delapan perangkat EWS yang menjadi pusat perhatian ini memiliki lokasi penempatan yang sangat strategis. Mereka tersebar di beberapa kawasan perairan yang memiliki sejarah tsunami dan tata letak penduduk yang rawan terhadap bencana alam. Beberapa di antaranya termasuk Pancer, Kampung Mandar, Blimbingsari, dan Muncar. Penempatan perangkat EWS di lokasi-lokasi ini adalah langkah proaktif dalam menjaga keselamatan penduduk setempat dan meminimalkan dampak buruk yang mungkin timbul akibat ancaman tsunami.

Selain memberikan klarifikasi mengenai keadaan perangkat EWS yang berfungsi dengan baik, Ruli Hermawan juga memberikan kabar terbaru yang berkaitan dengan keselamatan wilayah Banyuwangi. Ia mengumumkan bahwa Pantai Rajegwesi di Desa Sarongan akan diusulkan sebagai kawasan siaga tsunami. Langkah ini menunjukkan komitmen serius pihak berwenang dalam mengembangkan infrastruktur dan sistem peringatan dini yang lebih luas untuk memastikan bahwa penduduk Banyuwangi dapat merasa lebih aman dan siap dalam menghadapi potensi bencana tsunami di masa depan.

Dalam rangka menghadapi ancaman bencana alam yang serius, berita ini memberikan gambaran lengkap tentang langkah-langkah yang telah diambil untuk memastikan keselamatan masyarakat dan kesiapan wilayah Banyuwangi dalam menghadapi potensi tsunami. Hal ini menekankan pentingnya kerja sama antara lembaga-lembaga terkait dan upaya proaktif dalam menghadapi ancaman alam yang selalu ada.***

About Okki Nila

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *