penemuan bayi

Polisi Mulai Temukan Titik Terang Terduga Pelaku Pembunuh Bayi

Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Autopsi mayat bayi tanpa dua tangan dan kaki yang ditemukan di kolam lele warga Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, rampung dilakukan, Rabu (12/9/2018).

Hasilnya, ditemukan banyak jejak kekerasan fisik pada tubuh bayi tersebut. Mulai dari luka robek, patah tulang hingga bekas sayatan benda tajam.

Bayi berjenis kelamin laki-laki dengan berat badan 800 gram itu ditemukan dalam kondisi membusuk.

Luka robek pada kepala belakang melintang dari kiri ke kanan panjang 7×1,5 cm. Terdapat patah tulang tengkorak kepala belakang panjang 1,5 cm tepi rata.

Kapolsek Tegaldlimo, AKP Priyono, menyampaikan jika terdapat patah tulang rahang bawah dan bagian dagu terbelah dua bagian kanan dan kiri. Luka memar pipi kiri 6×3 sentimeter, pipi kanan 5×3 sentimeter.

Bagian dada dan perut. Kedua tangan kanan dan kiri sudah terpotong mulai pangkal lengan atas kanan dan kiri, terdapat luka robek di bawah ketiak kanan membujur kebawah 7×3 cm.

Ditemukan pula luka robek pada pangkal lengan atas kiri dari atas ke bawah 4×3 sentimeter. Tali pusat sudah terpotong dengan sisa 1 sentimeter, ujung tali pusat tidak rata.

Juga ada luka robek pangkal paha kanan, tulang paha kanan terpotong dengan sisa panjang 3 sentimeter.

Dimana ujung tulang yang terpotong tidak rata, tulang paha kiri terpotong dengan sisa panjang 2×0,5 cm tapi potongan tidak rata. Luka robek pangkal paha kiri 4×2 sentimeter. Pada tes apung paru-paru positif (mengapung).

Tim dokter forensik membuat kesimpulan, jika usia mayat dari meninggal sampai ditemukan sekira 1 minggu.
Bayi itu lahir prematur dengan perkiraan usia 7-8 bulan kandungan.

Bayi pada waktu dilahirkan sempat menghirup udara. Diduga potongan atau sayatan pada korban karena benda tajam kecil (bukan gergaji/boding/sajam besar lainnya).

Diberitakan sebelumnya, sosok mayat laki-laki ditemukan Slamet (50), di kolam lele miliknya Senin (10/9/2018) pukul 10.00 WIB kemarin.

Awalnya, warga Dusun Pondokasem Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, itu mengira mayat bayi tersebut sebagai boneka. 

IRUL HAMDANI

About Fareh Hariyanto

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *