Gambiran – Sejak tiga hari yang lalu, gas elpiji ukuran tiga kilogram mengalami kelangkaan di sejumlah agen di wilayah Kecamatan Gambiran.
Seperti di swalayan SPBU Petahunan Jajag, beberapa hari terahir permintaan masyarakat terkait penggunaan gas elpiji ukuran tiga kilogram mengalami peningkatan cukup drastis. Akibatnya stok yang seharusnya bisa dibuat untuk penjualan beberapa hari kedepan, terpaksa terjual hari itu juga. Setiap tiga hari sekali agen di swalayan tersebut mendapat jatah 75 sampai 100 tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram dari pangkalan.
Ririn, 30, salah seorang pegawai swalayan mengatakan, dalam sehari dirinya dapat menjual 50 hingga 60 elpiji ukuran tiga kilogram. Padahal beberapa pekan lalu penjualan tidak sebanyak itu. “Biasanya hanya 15 kadang juga 20 buah bisa kita jual” ungkapnya kepada radio bintang tenggara. Kamis (23/6)
Kelangkaan gas elpiji tiga kilogram tersebut, dipicu karena tingginya permintaan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan lebaran seperti pembuatan kue dan lain lain. Ditambah lagi dari pangkalan tidak ada penambahan jumlah unit elpiji jelang lebaran ini. “Harga masih stabil dikisaran Rp 15.500 per tabung” tandasnya.
Meski permintaan masyarakat, namun menurut Narto, 50, pemilik pangkalan gas elpiji di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, belum mendapat tambahan kuota tabung dari pertamina. Biasanya kuota tambahan akan dikirimkan H – 7 lebaran dengan sebanyak 100 hingga 200 tabung perharinya.
Dalam sehari di pangkalan elpiji milik Narto bisa menghabiskan 500 tabung gas, yang diecer ke sejumlah agen, termasuk di swalayan SPBU Petahunan Jajag. Dari jumlah tersebut Narto mengaku masih kekurangan stok, sebab permintaan dari masyarakat terus meningkat.
Narto berharap pemerintah setempat segera mengatasi permasalahan ini agar kebutuhan gas untuk warga menengah ke bawah bisa tercukupi.
Rendra Prasetyo