Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Kecelakaan antara Kereta Api Sri Tanjung dengan truk bernomor polisi P-8314-F di lintasan tanpa palang pintu yang berada di Desa Patemon, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember terjadi Senin malam (10/07) sekitar pukul 18.30 WIB.
Manajer Humas PT KAI Daop 9 Jember, Lukman Arief mengatakan, berdasarkan keterangan para saksi, awalnya truk yang sedang mengangkut padi tersebut hendak menyebrang diperlintasan yang memang tanpa palang pintu.
Tiba-tiba mesin mobil mati. Sopir truk, Nemo, 35 tahun warga Desa Gambiran, kecamatan Mumbulsari yang melihat ada kereta api yang akan melintas dengan segera berusaha menghidupi mesin mobil namun tidak berhasil.
Untuk menyelamatkan nyawa, sang supir dan kedua penumpangnya yakni Muksin dan Wahid segera meloncat dari truk. “Meski masinis telah berupaya menghentikan laju kereta, jarak yang sangat dekat membuat tabrakan tidak dapat terhindarkan,” katanya
Akibat kejadian tersebut, lanjut Arief, kereta Api Sritanjung dari Jogjakarta menuju Banyuwangi harus dihentikan selama 15 menit, karena mengalami kerusakan pada beberapa bagian pada lokomotifnya. Sementara kerusakan yang dialami truk dilaporkan sangat parah.
Arif menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebuy. “Ketiga orang yang meloncat dari truk hanya mengalami luka ringan,” ujarnya.
SUPIANIK