Wajah Baru Kuta Bikin Pangling, Dipuji Turis Asing

BINTANG TENGGARA – Ada pemandangan baru di Pantai Kuta, Bali. Sekarang trotoar di sana bersih dari pedagang kaki lima (PKL).
PKL dilarang berjualan di trotoar Pantai Kuta mulai Sabtu (1/4/2023). Kini sepanjang jalan di pinggir pantai hanya boleh diisi untuk parkiran sepeda motor.

Selain itu, trotoar dimanfaatkan turis untuk bersepeda. Hal ini dapat dilakukan karena trotoar lebih lebar.

Melihat wajah baru trotoar Pantai Kuta, wisatawan mengaku senang. Pemandangan bersih dan tempat yang lebih leluasa untuk jalan-jalan menjadi poin plus.

Turis Australia bernama Jez mengungkapkan trotoar memang harus berfungsi sebagaimana mestinya yakni untuk pejalan kaki dan orang berkursi roda seperti dirinya.

“Kamu lihat sekarang saya jadi mudah menggunakan akses jalan ini, terlihat lebih baik bukan,” katanya.

Turis asing lainnya bernama Stacey juga mengaku senang trotoar di sepanjang Pantai Kuta kini kembali berfungsi untuk para pejalan kaki.

“Saya rasa trotoar ini jadi lebih bersih, lebih baik dan ini bagus menurut saya,” katanya.

Terkait para pedagang yang terusir dan tidak jelas nasibnya, Stacey yakin pemerintah sudah memikirkan nasib mereka.

“Saya rasa pemerintah Bali sudah memikirkan nasib mereka,” pungkas dia.

Turis lokal asal Jakarta, Yeni Mangoendaan juga mengaku lebih nyaman. Secara estetika juga lebih indah dipandang mata.

“Senang jadi rapi nggak berantakan, bersih lah kita sebagai pejalan kaki jadi lebih nyaman, dan keamanan juga itu biar kita enak berwisata,” ujarnya.

Senada dengan Yeni, Astuti Andreas yang berasal dari Denpasar juga mengaku senang. Meski demikian, kata dia, nasib para PKL yang sebelumnya berdagang di kawasan itu tetap harus diperhatikan.

“Ya senang jadi bagus rapi tapi nasib para pedagang sebelumnya bagaimana harusnya itu juga diperjuangkan, disediakan tempat yang layak. Memang di sisi lain jadi rapi, tapi nasib mereka harusnya dibawa masuk juga (ke pantai) mungkin ya,” harapnya.***

About Okki Nila

Check Also

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban. (Foto. Rendra Prasetyo)

Kepala Sekolah MI Baburrohmah Kalibaru Bercerita Saat Menemukan Korban Meninggal Dunia di Kebun Sengon

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban hingga akhirnya dikabarkan meningal dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *